Bekasi Minta Rp 1 Triliun, DPRD DKI: Emang Kami Sinterklas?

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 24 November 2015 23:01 WIB

(Kiri - Kanan) Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham 'Lulung' Lunggana, Ketua DPD DKI Jakarta Muhammad Taufik, Ketua Pansus LHP BPK RI Triwisaksana mendatangi KPK, Jakarta, 30 Oktober 2015. Mereka melaporkan hasil anggaran terkait pembelian lahan rumah sakit Sumber Waras. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta M. Taufik mengaku heran dengan sikap Pemerintah Kota Bekasi yang meminta dana hibah sebesar Rp 1 triliun kepada DKI. Taufik mengatakan tujuan dari dana tersebut masih belum jelas.

“Saya kira harus jelas dulu lah peruntukannya untuk apa. Masa sampai Rp 1 triliun? Emang kami sinterklas apa bagi-bagi duit begitu?” ujarnya saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Selasa, 24 November 2015.

Soal dana, Taufik menegaskan agar peruntukannya jelas dan memberikan kontribusi bagi Ibu Kota. Menurut Taufik, jumlah Rp 1 triliun yang diminta Bekasi tidaklah sedikit. Taufik juga menekankan sisi kemanfaatan yang akan didapat. “Kami memberikan subsidi kan harus ada efeknya bagi Jakarta,” kata dia.

Taufik kembali mempertanyakan kejelasan dana hibah tersebut. Dia berujar, kalau untuk membangun infrastruktur agar jalan di Bekasi tidak macet, harus dicari tahu dulu penyebab macetnya. “Memang Bekasi macet karena warga Jakarta pada ke Bekasi?” ucap dia.

Kepala Bidang Perencanaan pada Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Nesan Sujana, mengatakan, pihaknya telah mengusulkan dana sebesar Rp 818 miliar dalam APBD Kota Bekasi tahun 2016. Dana tersebut dipakai untuk pembangunan infrastuktur jalan dan saluran guna mengurai kemacetan dan banjir.

Ia melanjutkan, selain ditopang APBD Kota Bekasi, pembangunan infrastuktur di wilayah setempat dibantu dana hibah dari DKI Jakarta. Tahun ini, Kota Bekasi mengusulkan dana hibah 2016 hampir Rp 1 triliun. Namun berdasarkan informasi dari DKI Jakarta, yang sedang didorong kepada tim penyusun anggaran daerah senilai Rp 215 miliar.

Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Reynold Tambunan, mengatakan, pembangunan infrastuktur di wilayah setempat butuh dana cukup besar. Karena itu, pemerintah membutuhkan bantuan dari DKI Jakarta untuk mengatasi persoalan banjir dan kemacetan. "Anggaran kita cukup terbatas," ujar dia.

BAGUS PRASETIYO | ADI WARSONO

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

8 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

24 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

54 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya