Dana Siluman Rp 1,8 T, Ahok: PNS Biasa Susun Anggaran Boros

Reporter

Minggu, 29 November 2015 04:24 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat ditemui di ruang kerja pribadinya di Balai Kota, Jakarta, 28 November 2015. TEMPO/Angelina Anjar

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengakui, adanya "anggaran siluman" sebesar Rp 1,88 triliun yang ditemukan oleh DPRD DKI Jakarta dalam Kebijakan Umum APBD dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016, disebabkan oleh banyaknya pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang masih mencoba untuk "memainkan" anggaran.

"Kami memang sadar di eksekutif banyak oknumnya," ujar Ahok saat ditemui di Balai Kota pada Sabtu, 28 November 2015.

Ahok berujar, perencanaan anggaran yang disusun dengan nominal yang sengaja digelembungkan sudah menjadi budaya yang melekat di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sejak dulu.

"Mereka udah terbiasa puluhan tahun, belasan tahun jadi PNS, susun anggaran yang boros ya seperti itu. Menurut mereka ya begitu," kata Ahok.

Karena itu, dalam penyusunan KUA-PPAS tahun ini, Ahok masih bisa memangkas kembali anggaran tersebut. "Misalnya contoh, buang yang nggak perlu 50 persen. Kami cek, ternyata masih bisa kami buang 60 persen lagi," tutur Ahok sambil tertawa.

Sama seperti Ahok, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi juga menyisir KUA-PPAS 2016 dengan menggunakan jasa auditor independen. Dari hasil audit, ada beberapa SKPD yang mencoba mengakali rencana anggaran tersebut dengan memasukkan anggaran tanpa mencantumkan nama kegiatan yang biasa disebut nomenklatur.

Prasetyo mengungkapkan, besaran anggaran tanpa nomenklatur yang disusun oleh beberapa SKPD berjumlah sebesar Rp 1,88 triliun. Menurut Prasetyo, anggaran tanpa nomenklatur terbesar berada dalam perencanaan yang disusun oleh Dinas Pendidikan. Dari total anggaran Dinas Pendidikan sebesar Rp 1,58 triliun, hanya Rp 194 miliar yang memiliki nama kegiatan. Selebihnya, sekitar Rp 1,39 triliun, tidak ada nomenklaturnya.

Ada pula anggaran-anggaran lain yang disusun tanpa nomenklatur, seperti anggaran Unit Penyelenggaran Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah sebesar Rp 400 miliar, anggaran Dinas Perhubungan dan Transportasi sebesar Rp 68,59 miliar, anggaran Badan Promosi dan Penanaman Modal sebesar Rp 5,71 miliar, anggaran Rumah Sakit Umum Kecamatan Sawah Besar sebesar Rp 2,26 miliar, dan masih banyak anggaran-anggaran "siluman" lainnya.

Menurut Ahok, anggaran yang disusun oleh SKPD haruslah sesuai dengan konsep anggaran berbasis kinerja yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak 2006 lalu. Ahok mengatakan, dana yang dikeluarkan oleh masing-masing dinas harus memiliki fungsi yang jelas. "Ini memang soal perlu apa enggak. Duit itu ikutin fungsi," tutur Ahok.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

12 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

28 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya