Kisruh Sampah Jakarta, Ahok Kirim SP2 ke Godang Tua Jaya  

Reporter

Senin, 30 November 2015 14:37 WIB

Truk sampah menunggu giliran bongkar muatan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, 5 November 2015. Penghadangan terhadap truk-truk sampah DKI Jakarta yang hendak melewati kawasan Cileungsi, mengakibatkan terlambatnya waktu tiba truk di Bantargebang, Bekasi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias ahok membuktikan janjinya. Melalui Dinas Kebersihan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertekad memutus kontrak kerja sama dengan PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia terkait dengan pengelolaan sampah Jakarta di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Bukti keseriusan itu ditunjukkan pemerintah dengan melayangkan surat peringatan kedua hari ini, Senin, 30 November 2015. Surat kedua itu keluar karena pengelola tak memenuhi permintaan pemerintah dalam surat peringatan pertama. "Mereka tidak mengerjakannya," ucap Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji di Balai Kota.

Sebelumnya, Ahok menyatakan bakal memutuskan kontrak pengelolaan sampah Bantargebang dengan dua perusahaan tersebut. Surat peringatan pertama kepada pengelola adalah soal prasarana dan sarana di Bantargebang. Pemerintah menilai pengelola gagal memenuhi janjinya untuk membangun dan mengoperasikan semua prasarana di Bantargebang pada 2011. Misalnya pembangunan GALFAD (Gasification Landfill Anaerobic Digestion).

Berdasarkan temuan Dinas di lapangan, pembangunan GALFAD yang meliputi gasifikasi dan structure landfill cell sampai saat ini belum dibangun. Pemerintah juga meminta pengelola membangun fasilitas baru lain, seperti pembangunan jembatan timbang, tempat cuci mobil, pusat pendidikan dan pelatihan, serta gapura.

Pemerintah memberikan tenggat waktu kepada pengelola untuk menyelesaikan semua permintaan dalam surat peringatan pertama itu selama 60 hari. Karena tidak dikerjakan, pemerintah mengirim surat peringatan kedua agar pengelola mengerjakan itu selama 30 hari. "Kami tunggu hasil dari pengelola apa nanti," tutur Isnawa.

Jika pengelola tak juga menggubris permintaan itu, Isnawa akan melayangkan surat peringatan ketiga. Pemutusan kontrak bisa dilakukan jika pengelola masih mengindahkan permintaan pemerintah dalam surat ketiga. "Tak ada jalan lagi selain putus kontrak," kata Isnawa, yang juga mantan Camat Tambora.

Anggota Komisi Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Prabowo Soenirma, mengapresiasi langkah pemerintah yang melayangkan surat peringatan kedua. "Baru kali ini Dinas berani seperti ini," ujar mantan Direktur Utama Pasar Jaya itu.

Ia juga mendukung rencana pemerintah memutus kontrak kerja sama dengan pengelola. Soalnya, pengelola sudah tak sanggup lagi mengolah sampah di Bantargebang. "Mereka enggak mampu lagi," kata politikus Partai Gerindra tersebut.

ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

34 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

34 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

48 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

52 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

53 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

57 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya