Polisi Masih Rahasiakan Petunjuk Ungkap Kematian Akseyna  

Reporter

Selasa, 8 Desember 2015 07:04 WIB

Akseyna Ahad Dori. Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya menemukan petunjuk baru kasus kematian mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) jurusan Biologi Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori, 18 tahun. Petunjuk itu ditemukan penyidik di Danau Kenanga UI, Depok, tempat ditemukannya jenazah Akseyna.

Namun penyidik enggan membeberkan petunjuk yang didapat pada Minggu, 6 Desember 2015. "Petunjuk itu bisa menjadi titik terang, tapi kami belum bisa menyebutkannya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti, Senin, 7 Desember 2015

Sebuah petunjuk yang tak diketahui ciri dan bentuknya itu ditemukan oleh penyelam gabungan Polda Metro Jaya dan tim TNI Angkatan Laut di dasar danau. Krisna menegaskan upaya pengungkapan kasus kematian Akseyna bekerja sama dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI dan TNI.

Hasil penelusuran tim penyidik yang dikirim ke luar daerah untuk mengungkap kasus kematian Akseyna pun tak dibeberkan. "Intinya kami tak pernah menghentikan penyelidikan dan terus bekerja," ujarnya. "Publik pun tak perlu tahu semua prosesnya."

Pengamat Psikologi Forensik dari Universitas Gadjah Mada, Reza Indragiri Amriel, berpendapat kasus kematian Akseyna bukan pembunuhan. "Sejak awal kasus ini mencuat, itu opini saya berdasarkan ilmu yang saya miliki," kata Reza saat dihubungi Tempo.

Namun publik sangat masif menganggap kasus ini pembunuhan. "Saya baru teringat, ini seperti teori publik opinion model," ujarnya.

Sebab, masyarakat beranggapan anak yang pintar tidak mungkin mengambil jalan pintas dengan bunuh diri. "Padahal anak yang super pintar terisolasi dengan kehidupannya dan bisa mengalami keterasingan di lingkungan sosialnya," ujar Reza.

Reza pun menduga lambannya proses pengungkapan kasus kematian Akseyna ini karena polisi berhadapan dengan opini publik. Sebab, menurut publik opinion model, kerja penegakan hukum berlangsung dengan cara menyesuaikan diri dengan arus pandangan publik. "Diduga hasilnya kontras atau bertolak belakang dengan itu," ujar Reza.

Di luar pendapatnya itu, Reza meminta kepolisian dapat mengungkap tuntas kasus kematian Akseyna agar menghasilkan keadilan bagi korban dan keluarganya. "Saya turut berduka dan bersedih serta mendoakan agar kasus ini dapat terungkap," ujarnya.

Jenazah Akseyna yang ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015 terungkap setelah orang tuanya yang berasal dari Yogyakarta mendatangi Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur dan Polsek Beji, Depok. Orang tuanya mengenali ada kemiripan di hidung dan bentuk wajah korban.

Selanjutnya, orang tua melihat barang-barang korban berupa jaket, celana, kaus, payung, dan saputangan. Ayah korban pun langsung meyakini payung dan kaus korban itu sama seperti yang dibelikan ibunya. Sedangkan saputangan itu adalah milik ayahnya.

Awalnya, polisi menduga Akseyna bunuh diri karena sebelumnya curhat kepada ibunya bahwa dia merasa kecewa karena menjadi juara regional olimpiade Biologi, tapi tak diikutkan ke tingkat nasional. Selain itu, polisi juga menemukan kertas yang dipastikan ditulis oleh Akseyna, yakni "Will not return for please don’t search for existence my apologies for everything eternally."

Namun setelah polisi terus melakukan penyidikan, indikasi dugaan bunuh diri dibantahkan. Polisi menemukan indikasi adanya pembunuhan dalam kematian Akseyna.




YOHANES PASKALIS | AFRILIA SURYANIS

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

13 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

14 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

22 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya