Cara Ahok Hentikan Metromini Ugal-ugalan

Reporter

Editor

Bagja

Selasa, 8 Desember 2015 07:17 WIB

Polisi dan warga menarik motor yang terlindas Metromini 69 jurusan Ciledug-Blok M di atas flyover Kebayoran Lama, Jakarta, 10 Maret 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menawari pemilik Metromini perseorangan bergabung dengan PT Transportasi Jakarta. “Toh, tak ada yang dirugikan secara perorangan,” katanya di Balai Kota.

Seperti dimuat Koran Tempo edisi 8 Desember 2015, pemerintah Jakarta menganggap ini cara yang bisa dilakukan untuk menyetop lebih banyak korban jiwa akibat sopir ugal-ugalan mengendarai bus dengan sistem kejar setoran.

Sebetulnya, pemerintah sudah menawari perusahaan Metromini bergabung dengan Transjakarta pada Juni lalu. Skemanya, mereka dibayar rupiah per kilometer oleh pemerintah. Mereka menolak karena ada dua kepengurusan di perusahaan itu. “Ini tawaran terakhir,” kata Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Andri Yansyah, kemarin.

Tawaran itu dipilih pemerintah setelah Ahad lalu 18 orang penumpang tewas akibat Metromini ditabrak kereta karena menyerobot perlintasan Angke di Jakarta Utara. Dalam skema kerja sama itu, kata Andri, PT Transportasi Jakarta menjadi penjamin perbankan bagi operator untuk membeli bus baru yang dilengkapi global positioning system dan closed circuit television (CCTV) sebagai standar utama.

Direktur Umum Metromini T.H. Panjaitan menyetujui rencana pemerintah itu. “Kami mendukung program pemerintah untuk perbaikan transportasi,” ujarnya.

Menurut Andri Yansyah, dua kepemilikan Metromini dan kejar setoran membuat bus kerap melanggar aturan, sembrono, dan ugal-ugalan. Dengan bergabung ke busway, ada standar yang sama antarsopir bus dalam mengemudikan kendaraannya.

Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan yang merazia angkutan umum di Terminal Pasar Minggu, Manggarai, Blok M, dan persimpangan Poltangan menyita 11 angkutan dan menilang 65 sopi, kemarin.

Kepala Seksi Penindakan dan Penertiban Slamet Dahlan mengatakan rata-rata sopir itu melanggar syarat kelaikan kendaraan dan kelengkapan dokumen. “Banyak juga yang pakai sopir tembak,” katanya. Semua jenis angkutan jalan melanggar dan terkena tilang, ada Kopaja, Metromini, mikrolet KWK.

Zikri, 32 tahun, sopir Metromini 69 jurusan Blok M-Ciledug ditilang akibat SIM kadaluarsa. “Sudah biasa saya mah ditilang,” katanya. Setiap ditilang, tak susah baginya mendapatkan BKPB mobilnya lagi. Tinggal tunggu jadwal sidang dan mengambilnya di pengadilan dengan membayar denda Rp 50 ribu.

Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan Emanuel Kristanto mengakui tilang tak efektif mencegah sopir ugal-ugalan. “Pak Gubernur mintanya didenda maksimal, tapi di pengadilan paling kena Rp 50 ribu,” kata dia.

Hukuman yang membuat jera, kata Emanuel, adalah menyita angkutan tersebut. Masalahnya, penyitaan atau pencabutan izin trayek jika pelanggarannya sedang dan berat. Kalau hanya tak lengkap surat-suratnya, aturannya hanya dikenai tilang.

Sepanjang 2015, Dinas mencabut sekitar 2.000 izin trayek berbagai jenis angkutan umum. "Mereka yang dicabut ini pelanggarannya sudah berat," ujarnya. Misalnya tak punya KIR, terlibat kecelakaan menyebabkan orang luka dan meninggal, atau izinnya mati.




LINDA HAIRANI | NINIS CHAIRUNNIS

Berita terkait

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

1 jam lalu

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahok dan Anies digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Apa kata Hasto PDIP?

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

2 jam lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

3 jam lalu

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya dengan membuat konten yang membahas permasalah di Jakarta hingga sosok pemimpin yang ideal.

Baca Selengkapnya

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

3 jam lalu

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

Nama Ahok dan Anies masuk dalam bursa calon gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024. Bahkan keduanya disandingkan sebagai duet Ahok-Anies.

Baca Selengkapnya

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

17 jam lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

3 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

3 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

7 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

8 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

10 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya