Warga melintas di samping dua buah truk pengangkut turap yang ikut terendam luapan air Sungai Ciliwung di kawasan proyek normalisasi, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta, 25 November 2015. Debit air Sungai Ciliwung yang kembali meninggi menyebabkan aktivitas pengerjaan terhenti sementara. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jakarta mengklaim banjir berkurang dibanding musim hujan tahun-tahun sebelumnya. Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bambang Surya Putra menyodorkan data bahwa genangan air tahun ini turun 1 meter dibanding tahun lalu yang mencapai 4 meter saat puncak banjir.
Data itu diambil Bambang pada Februari 2015. Bambang mengklaim turunnya ketinggian air saat banjir akibat pengerukan kali, normalisasi sungai, dan membersihkan saluran yang dilakukan pemerintah sepanjang tahun. “Jumlah pengungsi akibat banjir juga turun drastis,” katanya seperti dikutip Koran Tempo edisi 11 Desember 2015.
Tahun lalu 167.727 jiwa mengungsi. Tahu ini tercatat hanya 41.202 jiwa. Itu karena ketinggian air yang menyusut membuat penduduk yang terkena banjir tak pindah ke tempat lain. Juga adanya relokasi besa-besaran pendudukan pinggir kali ke rumah susun sederhana sewa. “Kami punya program genangan surut 1 x 24 jam dengan 96 pompa,” kata Bambang.
Selanjutnya: Jumlah kelurahan terdampak bertambah...
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.