GPI Bantah Sweeping Warga Asing

Reporter

Editor

Senin, 4 Agustus 2003 11:39 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Gerakan Pemuda Islam (GPI) membantah telah melakukan sweeping terhadap orang asing. Menurut Ketua GPI Suaib Didu, para anggotanya hanya melakukan jajak pendapat kepada seluruh warga asing di Indonesia. GPI ingin tahu, apakah warga asing itu mengutuk atau mendukung agresi Amerika tersebut. Suaib Didu mengatakan hal tersebut ketika hendak bertemu dengan Kepala Satuan Reserse Keamanan Negara AKBP Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Selasa (25/3). Menurut Suaib, kedatangannya ke Polda dimaksudkan agar sepuluh anggota GPI yang ditahan Polres Metro Jakarta Pusat dibebaskan. Mereka ditahan akibat aksi yang dilakukan di Jalan KH Agus Salim, Jakarta Pusat. Ketika itu, taksi Pusaka Nuri yang mengangkut dua warga asing melintas di jalan tersebut dan dihentikan oleh anggota GPI. "Mereka tidak menurunkan penumpang cuma mengetok kaca taksi agar menandatangani surat pernyataan itu. Namun, mereka ketakutan dan polisi bertindak sehingga terjadi salah paham," kata Suaib. Dia juga menjelaskan, jajak pendapat tentang pernyataan dukungan terhadap Irak tersebut dimaksudkan untuk mengetahui seberapa banyak warga asing yang mengutuk invasi itu. GPI meminta agar warga asing itu menjadi satu keluarga besar dengan GPI yang mencintai perdamaian. Untuk itu, para warga negara asing diminta menandatangani sebuah surat pernyataan. Surat itu berbunyi, "AS dan sekutunya melanggar hukum internasional dan HAM. Untuk itu, dinyatakan penjahat perang. Saya siap bergabung dengan GPI dalam menciptakan perdamaian dunia. Setiap saat saya siap untuk dipanggil membela kebenaran. Dan apabila saya melanggar pernyataan ini, maka saya dengan segala resikonya siap menanggungnya." Menurut Suaib, massa GPI mendatangi orang asing itu ke rumah dan tempat mereka bekerja. Jika menolak tanda tangan, para ekspatriat akan digiring ke markas GPI, Jalan Menteng Raya 58, Jakarta Pusat. "Apa alasannya sehingga dia setuju dengan agresi AS terhadap Irak?" katanya. Setelah itu, kata Suaib, GPI tidak akan menjamin keselalamatan para ekspatriat yang tidak bersedia mjenandatangani surat pernyataan itu. Sebaliknya, bila orang asing itu mendukung Irak, katanya, "Insya Allah kami akan melindungi mereka." Suaib membantah pernyataan bahwa penggiringan orang asing itu merupakan tindak kekerasan dan pemaksaan. Menurut dia, dalam aksi penggiringan tersebut mereka akan didampingi polisi. Penggiringan itu sendiri juga bisa dilakukan ke tempat lain diluar markas GPI. Misalnya, di tempat lain yang tidak menarik perhatian orang. Penggiringan bisa menggunakan mobil mereka, mobil polisi, atau mobil GPI. Menurut Suaib, penggiringan ini dilakukan agar kelompok lain tidak melakukan hal yang sama, yaitu melakukan sweeping orang asing karena sudah dinyatakan GPI telah menjadi bagian dari warga yang mendukung rakyat Irak. "Jaminannya, kami akan mengawasi dia karena kami punya orang. Kami sudah membuntuti mereka dari rumah ke kantornya," katanya. Suaib menepis anggapan bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab polisi. Justru, kata dia, GPI membantu polisi karena tidak menginginkan warga asing terluka ketika tinggal di Indonesia. "Kami sebelumnya sudah memberikan waktu 1 x 24 jam untuk meninggalkan Indonesia, tapi setelah itu di luar tangung jawab kami," ujarnya. Menurut Suaib, rencananya aksi itu akan berlangsung di kota-kota besar seperti Jakarta dan Makassar. Sampai Selasa (25/3) ini tercatat sudah 15 orang ekspatriat yang sudah dihubungi GPI dan menyatakan mendukung rakyat Irak. Namun, mereka belum membubuhkan tanda tangan dalam surat pernyataan. "Mereka mengatakan kami mendukung gerakan Anda tapi tolong beri ketenangan bagi kami," kata Suaib tentang warga yang berasal dari Norwegia dan Spanyol itu. Istiqomatul Hayati- Tempo News Room

Berita terkait

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

45 detik lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Tanpa Musik, Chen EXO Nyanyi Diiringi Tepuk Tangan Penonton Saranghaeyo Indonesia

3 menit lalu

Tanpa Musik, Chen EXO Nyanyi Diiringi Tepuk Tangan Penonton Saranghaeyo Indonesia

Chen EXO meminta penonton mengiringinya bernyanyi dengan tepuk tangan karena music recorder sempat bermasalah.

Baca Selengkapnya

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

4 menit lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

5 menit lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

9 menit lalu

Microsoft Investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.

Baca Selengkapnya

Catat, 5 Tips Lolos Wawancara Kerja Babak Terakhir

10 menit lalu

Catat, 5 Tips Lolos Wawancara Kerja Babak Terakhir

Sudah takukah Anda ada beberapa tips agar lolos wawancara kerja terakhir untuk suatu perusahaan?

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

10 menit lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Vivo Y18 Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

11 menit lalu

Vivo Y18 Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo Y18 ditenagai chipset MediaTek Helio G85.

Baca Selengkapnya

Elkan Baggott, Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Indonesia hingga Ipswich Town Divisi Utama Liga Premier

21 menit lalu

Elkan Baggott, Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Indonesia hingga Ipswich Town Divisi Utama Liga Premier

Badan Tim Nasional (BTN) memanggil Elkan Baggott untuk memperkuat timnas Indonesia U-23 menghadapi Guinea

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

29 menit lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya