Laptop memutar rekaman CCTV milik PT Angkasa Pura II yang menunjukkan Polres Bandara menangkap pelaku pembobolan tas penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 3 Januari 2016. Menurut pengakuan pelaku S kepada polisi, sejak awal 2014 bekerja pada Lion Air, ia mendapat tekanan dari lingkungan sesama porter mengambil barang berharga di bagasi penumpang. Porter yang menolak bergabung akan dipukul dan dikucilkan. ANTARA/Lucky R
TEMPO.CO, Tangerang- Kepolisian Resor Kota Bandara Soekarno-Hatta masih memburu belasan porter maskapai Lion Air yang diduga terlibat pencurian dengan cara membobol tas penumpang di bagasi di dalam pesawat. Namun polisi mengalami kesulitan karena belasan porter ini kabur dari pekerjaannya.
”Kami telah meminta bantuan maskapai Lion Air untuk proaktif memberikan data dan alamat para porter ini,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Aszhari Kurniawan, Kamis, 7 Januari 2016.
Menurut dia, polisi memerlukan proses pencocokan alat-alat bukti yang telah disita untuk menentukan keterlibatan porter lainnya dalam pembobolan bagasi penumpang ini. Sindikat bobol bagasi Lion Air yang melibatkan porter dan petugas sekuriti maskapai terungkap setelah PT Angkasa Pura II menyerahkan rekaman CCTV yang berisikan gambar saat para porter ini membobol tas dan mencuri barang yang ada di dalam tas penumpang.
Dalam kasus ini, polisi menetapkan empat tersangka, yaitu dua porter Madun, 29 tahun, dan Saefulloh, 22 tahun, serta dua petugas sekuriti maskapai Lion Air, Andi Hermanto, 28 tahun, dan Angga Jaya Pratama, 28 tahun. Dari keterangan para tersangka, menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Aszhari Kurniawan, 12 dari 20 anggota regu porter Lion Air terlibat dalam kasus pencurian ini.
Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut Adi Kuncoro mengakui ada belasan porter Lion Air yang "hilang" setelah terungkapnya aksi keempat rekan mereka yang kini ditahan polisi. ”Ada 18 porter yang sampai sekarang tidak masuk kerja. Statusnya pun belum mengundurkan diri," ujar Daniel.
Lion Air, kata Daniel, proaktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam mengusut kasus para oknum porter tersebut. ”Kami juga korban dari para oknum ini. Kami juga ingin masalah ini bisa dibersihkan,” tuturnya.