Begini Akal-akalan Lurah Kartini Manipulasi Presensi

Reporter

Rabu, 27 Januari 2016 11:55 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan sambutan ketika mengunjungi Gereja Katedral Jakarta, 24 Desember 2015. Dalam kunjungan untuk memantau pelaksanaan misa Natal itu Ahok memberikan ucapan selamat merayakan Natal bagi umat kristiani. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tak mau kompromi. Ia mencopot Lurah Kartini, Leo Tantino, dari jabatannya karena ketahuan mengakali presensi. Pencopotan Leo dilakukan pada Jumat sore lalu. Menurut Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, pengganti Leo sudah dilantik. “Leo dicopot lantaran terbukti melakukan pelanggaran disiplin,” katanya kepada Tempo, Selasa, 26 Januari 2016.

Mangara menjelaskan, berdasarkan penyelidikan Inspektorat, Leo terbukti mengakali presensi. Caranya, kehadiran Leo dapat dilakukan salah satu pegawai harian lepas Kelurahan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Asisten Pemerintahan Jakarta Pusat Budi Roso mengatakan, saat inspeksi mendadak yang dipimpin Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Arifin di Kelurahan Kartini pada Kamis pekan lalu, semua jari Leo tak bisa dibaca mesin presensi sidik jari. Padahal hampir semua jari pegawai Kelurahan Kartini dapat terbaca alat pemindai itu.

Kecurigaan Budi Roso semakin terbukti saat salah satu pegawai harian lepas menempelkan jarinya di mesin presendi. “Saat pegawai itu menempelkan jarinya, justru yang keluar nama Lurah Leo Tantino,” ujarnya.

Melalui inspeksi mendadak itu, tutur Budi Roso, terungkap penyebab tingginya tingkat kehadiran Leo. Sebab, jumlah kehadiran Leo mencapai 100 persen. Bahkan alat pemindai presensi merekam kehadiran Leo pada Sabtu dan Ahad saat kantor libur.

Hasil penyelidikan Inspektorat semakin diperkuat oleh kesaksian penjaga Kelurahan Kartini, Ujang Bustami. Pria 68 tahun itu menuturkan Leo kerap datang di atas pukul 09.00. Padahal jam kerja pegawai negeri dimulai pukul 07.30. “Saya pun heran, kenapa Lurah Leo bisa disebut tepat waktu,” katanya.

Mangara menjelaskan, selama Leo menjadi Lurah Kartini, tak ada prestasi menonjol dari dia. “Kinerjanya juga biasa saja, tak ada yang istimewa,” ujarnya.

Setelah dicopot, Budi menjelaskan, Leo akan menjadi anggota staf di kantor Wali Kota Jakarta Pusat. “Pengganti Leo diperoleh dari seleksi jabatan sebelumnya,” ucapnya.

Leo pun enggan menanggapi pencopotannya. Pesan elektronik dari Tempo hanya dibaca tanpa dibalasnya.

GANGSAR PARIKESIT | MAYA AYU




Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

40 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

57 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya