Ahok: Lalu Lintas Jakarta Kacau, Dinas Perhubungan Harus Jadi Patriot

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 1 Februari 2016 10:28 WIB

Petugas Dishub menderek mobil Luxio yang terparkir liar di pinggir Jalan Jatinegara Timur, Jakarta, 8 September 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tak pernah segan memecat pegawai Dinas Perhubungan yang terbukti melakukan pelanggaran saat bekerja. Hal itu dia sampaikan di depan 234 petugas teknis pengawas dan pengendalian lalu lintas Dinas Perhubungan Jakarta yang baru.

"Kalian dibayar dan disumpah bekerja dengan kerja baik, jadi kami sebagai Pemprov akan keras kepada kalian," ucap Ahok saat upacara serah-terima para petugas Dishub tersebut dari Kementerian Perhubungan kepada Pemprov Jakarta di halaman Balai Kota, Jakarta, pada Senin, 1 Februari 2016.

Ahok mengingatkan para tenaga kerja baru itu agar menghindari tindak korupsi dan perkara pidana lain. "Jangan berpikir main suap. Kalau ada yang tertangkap, saya sudah koordinasi dengan pihak berwajib agar langsung dipidanakan saja." (Lihat Foto: Pengendara Nekat Lawan Arus Akibatkan Jalur Ini Semrawut)

Ahok berujar, selama dia masih menjadi Gubernur DKI, tak akan ada petugas Dinas Perhubungan atau instansi terkait yang akan lolos dari pengawasannya. Untuk lalu lintas Jakarta yang menurut dia kacau, pegawai Dinas harus bisa menjadi patriot di jalanan. "Menghadapi Jakarta, kalian kerja otak dan otot."

Salah satu contoh pelanggaran anggota Dinas Perhubungan yang disinggung Ahok adalah soal pemalsuan uji kendaraan alias uji kir. "Kalau soal kir, tak usah ditanyakan lagi. Kalau ada yang tertangkap basah terima suap untuk memalsukan, langsung saya pecat," tuturnya.

Pada awal Desember 2015, polisi sempat menangkap sindikat pemalsuan kir yang terdiri atas sepuluh orang. Mereka ditangkap di tempat berbeda. Dua di antaranya ternyata pegawai Dinas Perhubungan DKI.

Dua pegawai tersebut ialah Eriyanto, pegawai tidak tetap bagian parkir Dinas Perhubungan Parkir Jakarta Timur, dan Frengki Leo, pekerja harian lepas yang bertugas di Pulogebang.

Eriyanto dan Frengki bertugas sebagai perantara. Melalui calo, mereka mempercepat pengurusan kir di unit pelaksana teknis pengujian kendaraan bermotor. "Untuk sekali pengurusan, mereka mematok harga Rp 100 ribu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti yang saat itu menangani kasus tersebut.

Kendati menggunakan buku kir asli, ada prosedur yang dilanggar Frengki dan Eriyanto. “Ada potensi tindak pidana korupsi dari pelanggaran prosedur itu, sehingga izin yang mereka urus menjadi tak sah,” ucap Krishna pada 8 Desember 2015.

YOHANES PASKALIS







Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

36 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

36 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

54 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

55 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

55 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya