'Geng' Pegawai Negeri Jakarta, Hasil Lelang Cara Ahok  

Reporter

Editor

Bagja

Senin, 1 Februari 2016 13:08 WIB

Pegawai negeri sipil (PNS) asik mengobrol dan bermain telepon genggam saat mengikuti Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta, 30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful, mengatakan Korpri harus Memberikan pelayanan publik untuk masyakarat yang berdaya dan sejahtera secara hakiki. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak zaman Joko Widodo, Jakarta punya tradisi baru menjaring pejabat: lelang dengan serangkaian tes yang melibatkan perguruan tinggi. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, wakil yang meneruskan jabatan gubernur, kini meneruskan tradisi itu dengan lebih radikal.

Ahok banyak mengganti pejabat di bawahnya, yang ia anggap buruk. Lalu mencari penggantinya melalui lelang. Tak jarang, sekali mutasi dan pergantian, jumlahnya bisa mencapai puluhan, bahkan ratusan orang. Sebab, lelang jabatan itu tak bisa per orangan. “Saya enggak memilih orang berdasarkan suku, agama, atau ras,” kata Ahok seperti dikutip Koran Tempo edisi 1 Februari 2016.

BACA: Ahok Rombak Pejabat Jakarta, 328 Pegawai Dirotasi

Hasil tes itulah, kata Ahok, yang menentukan seseorang menempati jabatan yang tes yang diikuti. Jika nilainya dianggap bagus, tak peduli latar belakangnya, tim panel akan meloloskannya dan menjadikan rekomendasi. Ahok lalu menyetujuinya. Maka, bukan kebetulan jika dari sejumlah pejabat itu, Ahok mengangkat banyak lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri untuk memimpin dinas.

Selanjutnya: Selama ini, Dinas selalu dipercayakan kepada pejabat...

<!--more-->

Selama ini, dinas selalu dipercayakan kepada pejabat yang menguasai isu teknis, bukan pamong lulusan STPDN yang mengawali karier sebagai pemimpin wilayah. Karena itu, lelang membuka pintu karier lebih lebar bagi para pamong.

BACA: Minta Sogok, Pegawai Lelang DKI Dimutasi

Camat Jatinegara Andri Yansyah didapuk Ahok menjadi Kepala Dinas Perhubungan, Camat Tambora Isnawa Adji menjadi Kepala Dinas Kebersihan, lalu Teguh Hendrawan menjadi Kepala Dinas Tata Air setelah pejabat lama Tri Margianto mengundurkan diri.

Para kepala dinas ini lalu membawa gerbong STPDN ke kantornya. Teguh meminta tiga Kepala Suku Dinas Kebersihan diganti sesuai dengan rekomendasinya. Ahok setuju. “Kini secara keseluruhan, orang teknis dan STPDN berimbang,” katanya.

BACA: Guantanamo Jakarta, Tempat Baru Pejabat Jakarta yang Dipecat Ahok

Julukan “orang teknis” dan “STPDN” kini menghangat setelah rasio kian berimbang. DPRD kurang sreg dengan cara Ahok memilih anak buahnya, yang menempatkan lulusan STPDN di dinas teknis. Kebersihan, Tata Air, dan Perhubungan adalah dinas-dinas teknis.

Selanjutnya: Pamong tak paham pekerjaan...

<!--more-->

Menurut Prabowo Sunirman, anggota DPRD dari Gerindra, para pamong tak paham urusan teknis lapangan. “Banyak yang tak bisa bekerja karena tak mengerti pekerjaannya,” katanya. Prabowo menuding penempatan pegawai yang tak pas ini yang membuat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara memberi nilai merah kepada kinerja pemerintahan Jakarta.

BACA: Ahok Siapkan 'Pembersihan' Besar-besaran Pejabat DKI

Teguh Hendrawan menyangkal tudingan Prabowo. Menurut dia, orang lapangan yang berlatar pamong karena lulusan STPDN juga bisa memimpin dinas teknis karena pekerjaan teknis tak semata mengandalkan perencanaan yang bagus. “Banyak orang pintar, tapi tak berani eksekusi,” katanya.

Isnawa mendukung Teguh. Menurut dia, Dinas teknis perlu orang pamong karena sudah memahami wilayah. Meski begitu, ia memerlukan pegawai bertalar teknis—bukan lulusan STPDN—agar programnya berjalan. “Kami harus bersinergi,” katanya.

Teguh memberi bukti lain. Ketika dia masuk, serapan anggaran di Dinas Tata Air hanya 7 persen. Begitu ia masuk pada akhir tahun lalu, serapan anggaran melambung menjadi 56 persen. Bukti lain cepatnya eksekusi lapangan, ketika ia didukung anak buahnya berlatar pamong, adalah cepatnya penanganan banjir. “Genangan banjir cepat surut.”

BACA: Modus Pegawai Jakarta Agar Kerja Nol Tunjangan Pol

Basuki tak menyoal banyaknya lulusan STPDN menjabat dinas teknis karena penjaringan pejabat melahirkan mereka. “Kalau semua isinya orang Betawi dan itu baik, ya sudah, jalan,” ucapnya.

LULUSAN STPDN DI DINAS

Eselon II

Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji
Wakil Kepala Dinas Kebersihan Ali Maulana Hakim
Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendrawan
Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansah


ERWAN HERMAWAN | AHMAD FAIZ

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

2 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

3 hari lalu

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

5 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

6 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

11 hari lalu

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

12 hari lalu

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.

Baca Selengkapnya

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

21 hari lalu

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh

Baca Selengkapnya

PNS Inggris Minta Berhenti Kerja Massal, Khawatir Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

23 hari lalu

PNS Inggris Minta Berhenti Kerja Massal, Khawatir Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

PNS Inggris yang mengawasi ekspor senjata ke Israel meminta berhenti kerja atas kekhawatiran terlibat dalam kejahatan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya