Murid SD Dibunuh, Ini Kendala Polisi Ungkap Motif Begeng

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 9 Februari 2016 20:22 WIB

Pelaku pembunuhan anak dibawah umur, Januar Arifin alias Begeng. Istimewa

TEMPO.CO, Depok - Penyidik Kepolisian Resor Kota Depok belum bisa mengungkap motif pembunuhan bocah kelas I SD, Jamaludin, yang tewas disekap Januar Arifin alias Begeng, di rumahnya di Jalan Pondok Gede, Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Minggu, 7 Februari 2016.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho mengatakan polisi kesulitan mengungkap motif tersangka karena keterangannya tidak konsisten. Hingga saat ini, keterangan tersangka masih berubah-ubah. "Masih sulit karena tersangka seperti pemain watak," katanya, Selasa, 9 Februari 2016.

Tersangka tertangkap karena telepon selulernya tertinggal di kios batu akik temannya bernama Afrizal Gilang Putra alias Daus. Awalnya, tersangka sempat menawarkan diri untuk mencari Jamaludin kepada kakaknya, Neneng Nur Hamidah, Sabtu siang, setelah Begeng menculik korbannya.

Selain itu, Begeng memanfaatkan temannya, Daus, dengan mengirimkan pesan pendek berisikan penculikan dari orang yang seakan-akan tidak dikenal dari telepon seluler miliknya. "Jadi Begeng menggunakan nomor lain untuk mengirimkan SMS Daus, yang mengatakan Jamal diculik," ucapnya.

Tak sengaja, ponsel Begeng ketinggalan di kios Daus. Karena Begeng berniat membantu mencari Jamaludin yang hilang, akhirnya ponsel tersebut dibuka Daus. Saat dibuka, ada isi pesan SMS penculikan oleh Begeng. Di pesan SMS itu, Begeng diancam seseorang untuk menculik. Tapi, ia menggunakan nomor berbeda dengan ponselnya.

"Dia membuat skenario. Dia yang menculik dan ada orang yang mengancamnya. Padahal tidak ada," ucapnya. Setelah mengecek handphone tersangka, ditemukan contoh undangan pernikahan dia dengan calon istrinya. Akhirnya, polisi meminta calon istrinya menunjukkan rumah Begeng.

"Polisi ke rumah Begeng awalnya bukan untuk menangkap, hanya memintanya menjadi saksi," ujarnya. Polisi datang sekitar pukul 04.00, Minggu, ke rumah Begeng. Saat calon istrinya datang, bersama ketua RT, Daus, dan polisi, Begeng malah panik. Saat panik tersebut, dia diduga membunuh Jamaludin di dalam kamarnya.

"Kami sempat dobrak pintu karena tidak dibuka tersangka. Tapi akhirnya dibukakan dan Begeng ada di balik pintu," kata Teguh. Setelah ditanya soal keberadaan Jamaludin, tersangka masih tidak mengakuinya. Akhirnya polisi menggeledah rumah tersangka dan menemukan korban sudah terbujur kaku.

"Sudah tewas saat ditemukan. Tak ada tangisan yang didengar penyidik karena sudah terbujur kaku," ucapnya. Saat ditangkap, Begeng mengaku tidak tahu apa-apa. Dia mengaku ada dua orang yang datang. "Semua sudah direncanakan. Tapi motifnya masih belum diketahui," ujarnya. "Pedofilia belum ada buktinya. Tunggu hasil otopsi."

IMAM HAMDI

Berita terkait

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

10 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

23 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

29 hari lalu

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

30 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

34 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

36 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

37 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

38 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

50 hari lalu

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria.

Baca Selengkapnya

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

57 hari lalu

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.

Baca Selengkapnya