Psikolog Komnas Anak: Perlu Bukti Kuat Begeng Pedofil  

Reporter

Rabu, 10 Februari 2016 11:39 WIB

Pelaku pembunuhan anak dibawah umur, Januar Arifin alias Begeng. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog dari Komisi Nasional Perlindungan Anak, Elizabeth Santoso, mengatakan, sejauh ini, dia belum melihat indikasi adanya disorientasi seksual pada Januar Arifin alias Begeng, tersangka pembunuh bocah kelas I sekolah dasar, Jamaludin. Begeng membunuh korban setelah menculiknya.

"Perlu bukti dan data pendukung, seperti hasil otopsi, untuk membuktikan dia pedofil," ucap Elizabeth setelah melakukan wawancara dengan Begeng di Kepolisian Resor Kota Depok, Selasa, 9 Februari 2016.

Saat dimintai keterangan, menurut dia, Begeng cukup kooperatif. Bahkan Begeng, ujar dia, tampak tidak berbohong saat diwawancara. "Saat ditanya, Begeng jujur dan cukup kooperatif. Orientasi seksual yang berkembang harus mempunyai bukti yang kuat," tuturnya.

Saat dimintai keterangan oleh awak media soal hasil wawancara dengan Begeng, Elizabeth ogah menjelaskan. Menurut dia, yang bisa memberikan hasil analisisnya terhadap karakter dan kejiwaan Begeng adalah polisi. "Data hasilnya sudah saya berikan kepada polisi. Saya tidak bisa jelaskan," katanya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho menyatakan data psikolog hanya sebagai pendukung penyidikan polisi. Sejauh ini, motif penculikan dan pembunuhan belum diketahui. "Motifnya ingin harta keluarga korban atau ada unsur kejahatan seksual belum diketahui," ujarnya.

Ia menjelaskan, yang pasti, penculikan ini dilakukan dengan terencana. Terkait dengan tersangka ada disorientasi seksual apa tidak, pihaknya masih menunggu hasil otopsi dan forensik korban. "Kami belum bisa membuktikan bahwa tersangka pedofil," ucapnya.

Atas tindakannya, tersangka bisa dijerat Pasal 340 juncto Pasal 338 juncto Pasal 330 KUHP dan Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. "Ancamannya bisa hukuman mati," tuturnya.

Begeng membunuh Jamaludin di rumahnya di Jalan Pondok Gede Lubang Buaya, Gang Albaidon, RT 14 RW 9, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, pada Minggu, 7 Februari 2016. Saat ditemukan, korban sudah meninggal dalam keadaan tertelungkup di dalam kamar mandi.

IMAM HAMDI

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

57 menit lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

4 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

5 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

9 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

10 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

13 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya