Tokoh Kalijodo Ingin ke DPRD, Lulung: Harusnya Izin Dulu

Reporter

Editor

Suseno TNR

Selasa, 16 Februari 2016 20:44 WIB

Haji Lulung (tengah) bersama para pengacaranya saat tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, 30 April 2015. Lulung diperiksa sebagai saksi korupsi pengadaan Uninterruptible Power Suplay (UPS). TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengatakan ada aturan yang harus dipenuhi jika masyarakat akan bertemu dengan anggota Dewan. "Kalau mau ketemu anggota Dewan boleh saja langsung, tapi lebih baik penuhi aturannya. Harus ada surat izinnya dulu, dong," kata Lulung di gedung DPRD Jakarta, Selasa, 16 Februari 2016.

Pernyataan Lulung itu berkaitan dengan rencana kedatangan Abdul Azis alias Daeng Azis, perwakilan warga Kalijodo, yang ingin mengadu ihwal rencana penggusuran lokalisasi Kalijodo. Azis datang ke DPRD Senin kemarin tapi tidak bisa bertemu dengan anggota Dewan.

Menurut Lulung, kemarin memang dia ditelepon oleh seorang wanita yang mengaku sebagai staf Aziz. Wanita yang sama kemudian menghubunginya lagi pada siang tadi. "Sepertinya mau ngatur pertemuan, tapi kalau kemarin saya tak di kantor, jadi tak bisa," ujarnya.

Lulung mengatakan dia tahu Aziz telah datang ke Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia. "Dari Komnas, tanpa bersurat, dia langsung ke sini. Harusnya ada surat pendahuluan yang diajukan kepada Ketua (DPRD DKI)," tuturnya.

Surat pendahuluan itu, menurut Lulung, kemudian akan didisposisikan Ketua DPRD DKI kepada jajarannya. "Nanti terserah Ketua ingin siapa yang menguruskan, apakah saya, atau Pak Taufik, siapa saja bisa."

Lain dengan Lulung, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik mengatakan dia ada di kantor saat Aziz datang pada Senin, 15 Februari 2016. "Saya di kantor, kok, kemarin. Kalau didatangi, boleh saja ketemuan," ucap Taufik.

Taufik setuju dengan pendapat Lulung bahwa Pemerintah Provinsi DKI harusnya memutuskan penggusuran Kalijodo setelah menggelar dialog dengan warga setempat. "Menggusur itu, kan, bukan menakut-nakuti, jangan langsung datengin aparat. Dialog dululah," katanya.

Kemarin, Aziz datang ke kantor DPRD DKI membawa surat kepemilikan tanah dan kuitansi pembayaran pajak. Aziz mengklaim telah membayar pajak kepada pemerintah sebanyak Rp 16 juta per tahun. "Ini status tanahnya. Saya punya bukti suratnya ditandatangani oleh lurah dan bayar pajak Rp 16 juta lebih dalam setahun," ujar Aziz di gedung DPRD DKI, Senin.

Aziz menegaskan keaslian surat yang dibawanya. "Apa yang saya bawa dan bukti yang saya pegang akan saya serahkan kepada wakil rakyat agar tidak tumpang-tindih mengenai status ilegalnya," tutur Aziz. Namun tak ada seorang pun anggota Dewan yang bisa ia temui.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

31 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

38 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

42 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

46 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

55 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

56 hari lalu

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

57 hari lalu

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya

MK Perbolehkan Calon Anggota DPR, DPD dan DPRD Maju Pilkada Tanpa Perlu Mengundurkan Diri

58 hari lalu

MK Perbolehkan Calon Anggota DPR, DPD dan DPRD Maju Pilkada Tanpa Perlu Mengundurkan Diri

MK menyatakan calon anggota DPR, DPD dan DPRD tetap boleh maju pilkada tanpa perlu mengundurkan diri sebagai anggota Dewan.

Baca Selengkapnya

Pegawainya Diduga Terlibat Pungli di Rutan KPK, Begini Kata Sekretariat DPRD DKI Jakarta

28 Februari 2024

Pegawainya Diduga Terlibat Pungli di Rutan KPK, Begini Kata Sekretariat DPRD DKI Jakarta

DPRD DKI Jakarta siap untuk mengambil langkah dalam memproses pegawai bernama Hengki yang diduga terlibat dalam pungli di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya