Petugas: CCTV Banyak, tapi Tak Ada yang Tahu Pembuang Kabel  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 3 Maret 2016 11:46 WIB

Petugas Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat mengangkat sisa-sisa kulit kabel didalam gorong-gorong yang menyumbat di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, 3 Maret 2016. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Suku Dinas Tata Air, Masmidi, 35 tahun, asal Cilacap, Jawa Tengah, heran dengan banyaknya tumpukan kabel yang ada di gorong-gorong di Jalan Merdeka Selatan. Ia tidak habis pikir, kenapa sulit sekali pemerintah mengetahui siapa pelaku atau peletak kabel yang tingginya sudah mencapai 4 meter di gudangnya itu.

"Masak enggak ketahuan? Di pusat kota, dekat Balai Kota, banyak CCTV. Mosok enggak bisa tahu siapa yang naruh kabelnya?" ujar Midi, begitu dia kerap disapa, dengan logat ngapak-nya.

Baca juga: Ini Bentuk dan Ukuran Sampah Kulit Kabel di Gorong-gorong

Beberapa truk Suku Dinas Tata Air berwarna merah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjejer di gudang Dinas Tata Air di Jalan Damplas, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Satu truk merah lainnya masuk membawa sekelompok orang yang baru saja membenahi saluran air di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Maret 2016.

Masmidi juga baru selesai membersihkan tubuhnya saat Tempo mengajaknya berbicara tentang tumpukan kabel yang sudah selama seminggu teronggok di sudut gudang terbuka itu. "Itu sudah diangkut sejak seminggu lalu," ujar Midi.

Baca juga: Tumpukan Kulit Kabel di Gorong-gorong Pernah Ditemukan 2014

Adapun penjaga gudang Damplas, Sindon, laki-laki, 29 tahun, asal Cilacap, mengatakan gudang itu kerap dijadikan tempat penyimpanan pasir dan batu beton penutup gorong-gorong. Ia bercerita, tumpukan kabel yang ada merupakan kabel yang telah dikumpulkan sejak seminggu oleh kelompoknya. "Ini buat nampung sementara," tuturnya.

Kemarin, ujar dia, kelompoknya membawa kabel sebanyak sebelas truk dari kawasan Merdeka Selatan. Dari sebelas truk tadi, ia menyebutkan, total ketinggian kabel yang dikumpulkan mencapai 4 meter. Namun kabel tersebut ditekan dengan alat berat ekskavator milik kelompoknya.

"Mungkin masih empat truk lagi, nanti malam datang," ucap laki-laki yang ketika ditanya nama lengkapnya mengatakan, “Panggil saja Sindon Damplas.” Ia belum mengetahui tumpukan kabel tersebut berapa lama dan akan diapakan.

Baca juga: Temuan Sampah Kabel di Gorong-gorong, Begini Cerita Ahok

Sampah kabel yang ditemukan di gorong-gorong ujung Jalan Medan Merdeka Selatan membuat heboh beberapa waktu terakhir. Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebutkan kabel-kabel itu memicu genangan di kawasan ring 1, di sekitar Monumen Nasional. Ahok pun mengerahkan pasukan Pengawas Prasarana dan Sarana Umum untuk mengecek genangan di berbagai tempat, meski hujan tak turun.

Hujan yang turun belakangan ini justru disyukuri Ahok. "Ya, saya bersyukur hujan gede mulu, ya bagus, kita tes," kata Ahok di kantor Gubernur DKI Jakarta hari ini.

ARKHELAUS WISNU


Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

31 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

38 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

40 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

51 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

5 Maret 2024

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

2 Maret 2024

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

2 Maret 2024

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

1 Maret 2024

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya