TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan masih mempelajari motif penembakan yang dilakukan anggota TNI AL Denintel Koarmabar Kapten Laut Eko Wuryanto terhadap anggota satuan narkoba bernama Briptu Seno Aji, yang saat itu sedang mengejar Andi Aziz.
"Sampai saat ini kami masih menduga ini motifnya salah pengertian," katanya hari ini, 3 Maret 2016.
Menurut Tito, penangkapan pengedar narkoba Andi Aziz yang dilakukan anggota kepolisian di daerah Taman Mini sudah sesuai standar operasional prosedur. "Mereka sudah sesuai prosedur. Tetapi sekali lagi kadang-kadang problemnya ada yang tidak memakai pakaian seragam sehingga masyarakat bingung. Contoh kasus bom Thamrin itu, para pelaku mengacungkan senjata. Anggota pun berpikir itu polisi berpakaian preman," ujarnya.
Tito mengatakan saat peristiwa itu terjadi, Briptu Seno Aji bersama dua orang anggota polisi lain, Bripka Firman Fauzi dan Brigadir Roby Firmansyah, tengah melakukan penyergapan terhadap tersangka narkoba, Andi Aziz, yang ditemukan di daerah Taman Mini, yang cukup ramai dan banyak orang yang memarkir kendaraan di area itu.
"Sehingga dianggap oleh yang menembak, ada begal. Kenapa? Karena anggota reserse ini berpakaian preman, membawa senjata, sehingga dikira mungkin begal," ujar Tito.
Namun, menurut Tito, saat ini kasus tersebut sudah ditangani Kepolisian Republik Indonesia. Sekaligus memberikan penjelasan kepada anggota Polri sebagai evaluasi bagi polisi yang berpakaian sipil agar berganti pakaian apabila tugas selesai dilakukan.
DESTRIANITA K.
Berita terkait
Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka
4 hari lalu
Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.
Baca SelengkapnyaKhofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana
4 hari lalu
Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.
Baca SelengkapnyaMengenali Beragam Jenis Satyalencana
4 hari lalu
Gibran tidak mendapat Satyalencana, Jokowi batal menyematkan penghargaan, yang digantikan Tito Karnavian.
Baca SelengkapnyaSolo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi
4 hari lalu
Tito Karnavian menjelaskan bahwa penilaian dalam penghargaan ini tidak dilakukan sendiri oleh Kemendagri.
Baca SelengkapnyaKata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana
4 hari lalu
Nama Gibran sebelumnya diagendakan menerima Satyalancana. Begini jawaban Bobby Nasution dan Mendagri Tito Karnavian.
Baca SelengkapnyaSoal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini
17 hari lalu
Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian kompak buka suara terkait hasil Pilpres 2024. Begini katanya.
Baca SelengkapnyaTito Karnavian Minta Semua Pihak Move On dan Menerima Hasil Pemilu
19 hari lalu
Mendagri Tito Karnavian mengajak masyarakat untuk bersatu kembali pasca Pemilu Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaDPR Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-undang, Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Negara
31 hari lalu
Mendagri mengatakan RUU DKJ adalah wujud komitmen mengupayakan Jakarta menjadi kota kelas dunia.
Baca SelengkapnyaRUU DKJ Disahkan DPR sebagai Undang-undang Terdapat Soal Kawasan Aglomerasi, Begini Penjelasannya
31 hari lalu
RUU DKJ disahkan DPR sebagai undang-undang, di sana terdapat soal Dewan Kawasan Aglomerasi yang nanti akan dipimpin wakil presiden.
Baca SelengkapnyaDPR Resmi Sahkan RUU DKJ Jadi Undang-Undang, PKS Menolak
32 hari lalu
Sebelum palu diketuk, PKS sempat mengajukan interupsi terkait RUU DKJ. Mereka mengusulkan agar Jakarta tetap menjadi ibu kota legislasi.
Baca Selengkapnya