Sabotase Kulit Kabel, 6 Pemulung Ini Pelakunya  

Reporter

Jumat, 11 Maret 2016 14:03 WIB

Enam tersangka kasus pencurian bagian kabel yang ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya bersama Kepolisian Resort Jakarta Pusat diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, 11 Maret 2016. TEMPO/Rezki

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap enam pencuri kabel yang bungkusnya dibuang di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Tumpukan kulit kabel sebanyak 24 truk itu menjadi salah satu penyebab banjir di kawasan Monumen Nasional. Gubernur Jakarta Basuki Purnama atau Ahok sempat menuduh ada pihak yang melakukan sabotase agar terjadi banjir di kawasan Istana Merdeka. "Kelompok-kelompok di gorong-gorong ini kadang-kadang bekerja sebagai pemulung," kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian di Polda Metro, Jakarta, Jumat, 11 Maret 2016.

Tito mengatakan pendapatan komplotan ini sebagai pemulung lebih kecil ketimbang mencuri kabel. "Karena kabel itu di dalamnya ada tembaga dan timah," tuturnya.

Menurut Tito, harga tembaga di atas Rp 40 ribu per kilogram dan timah Rp 12 ribu per kilogram. Ia menjelaskan, kelompok pencuri ini masuk ke bawah tanah, menggali tanah, dan mengupas pembungkus kabel. "Mereka mengambil bagian dalam kabel, tembaga, dan timah yang dipotong sekitar satu meter," ujar Tito.

Data pelaku, menurut polisi, ialah STR alias BY (45 tahun), sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta; MRN alias N (34); SWY alias SM (45); RHM alias GUN (43); dan AT alias TGL (48). Kelimanya berperan memotong dan mengupas kulit kabel di gorong-gorong.

Satu orang lagi adalah AP alias UC (28) yang membantu di atas gorong-gorong menaikkan barang. Ia juga menjual hasil curian.

Komplotan ini diancam hukuman 7 tahun penjara dengan sangkaan Pasal 363 juncto 362 juncto 55 dan 56 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Mereka dikenakan pasal pencurian dengan pemberatan mencuri di bawah tanah.

Barang bukti yang dibawa polisi, di antaranya kawat kulit kabel, satu batang kawat utuh, linggis, pembungkus makanan dan minuman, gulungan tembaga, satu celana pendek, potongan tembaga, dan 14 senter kepala beserta baterai.

Ada juga tiga pasang sarung tangan kain, satu pahat beton, lempengan kulit kabel, tali tambang dan tali rafia, gulungan kabel, kulit kaleng kabel, kulit luar kabel, pisau, serta alat keruk.

Tito menjelaskan, kulit kabel yang ditemukan di gorong-gorong adalah jaringan kabel yang tertanam di bawah tanah. Ada jaringan kabel milik PT PLN dan PT Telkom yang lama.

"Perusahaan menganggap tidak mempunyai nilai jual lagi," ujar Tito. Mereka juga tidak mengangkat kabel itu karena membutuhkan biaya tinggi.

Menurut Tito, hal ini mengakibatkan barang-barang berharga yang bernilai jual tersebut diambil oleh komplotan pemulung.



REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

8 jam lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

6 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

6 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

6 hari lalu

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

Gibran tidak mendapat Satyalencana, Jokowi batal menyematkan penghargaan, yang digantikan Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

6 hari lalu

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

Tito Karnavian menjelaskan bahwa penilaian dalam penghargaan ini tidak dilakukan sendiri oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

6 hari lalu

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

Nama Gibran sebelumnya diagendakan menerima Satyalancana. Begini jawaban Bobby Nasution dan Mendagri Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

8 hari lalu

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.

Baca Selengkapnya

Beraksi Saat Musim Mudik Lebaran, Pencuri Ditangkap Berdasarkan Sinyal Telepon

8 hari lalu

Beraksi Saat Musim Mudik Lebaran, Pencuri Ditangkap Berdasarkan Sinyal Telepon

Tersangka mengincar rumah kosong yang ditinggal mudik Lebaran oleh pemiknya. Terakhir, tersangka mencuri di Perumahan Pagira Bangun, Teluknaga.

Baca Selengkapnya

Pencuri Motor Milik Polwan di Bangkalan Tertangkap, Berulang Kali Bobol Kos-kosan

8 hari lalu

Pencuri Motor Milik Polwan di Bangkalan Tertangkap, Berulang Kali Bobol Kos-kosan

Kedua pencuri motor itu mengaku sudah beberapa kali membobol kos-kosan sekitar kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

9 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya