Saran untuk Partai Politik Supaya Ahok Tak Menangi Pilgub DKI  

Reporter

Editor

Anton Septian

Sabtu, 12 Maret 2016 16:59 WIB

Warga mengisi formulir untuk memberi dukungan di Posko Teman Ahok di Kuningan City, Jakarta, 11 Maret 2016. Teman Ahok merupakan perkumpulan relawan untuk mendukung Ahok menjadi calon Gubernur Independen DKI Jakarta 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Polcomm Institute Heri Budianto melihat polemik pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 tidak lepas dari banyak faktor. Polemik itu antara lain karena Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memutuskan maju lagi dari jalur independen.

"Figur Ahok adalah magnet realitas politik hari ini. Kita kenal Ahok punya ciri komunikasi kepemimpinan," kata Heri dalam diskusi "Kontestasi Pilkada DKI" di Jakarta, Sabtu, 12 Maret 2016.

Heru mengatakan semua partai politik harus waspada dan menyelamatkan diri dari ancaman deparpolisasi karena keputusan Ahok maju sebagai calon gubernur dari jalur perseorangan. Heri menilai keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengikuti mekanisme partai politik dalam pilkada DKI sebagai hal yang wajar. Namun, melihat situasi saat ini, ia menganggap posisi partai berlambang kepala banteng itu tidak diuntungkan.

"Tadinya Ahok berharap kepada PDIP, tapi mental. Seolah-olah PDIP versus Ahok. Kalau tidak waspada, simpati ke Ahok akan semakin kuat," ujarnya.

BACA:
Yusril dan Adhyaksa Berjanji Tak Akan Mainkan Isu SARA
Ahok Bakal Rugi karena Tidak Mau Maju Lewat Partai?
Ahok Maju Lewat Jalur Independen, Luhut: Itu Bukan Deparpolisasi
Isu Deparpolisasi Muncul, Partai Demokrat Sebut PDIP Panik

Heri menyatakan sejarah telah membuktikan bahwa orang yang disakiti akan mendapat dukungan yang besar. Jadi ia menyarankan PDIP dan partai politik lain yang tidak ingin Ahok menang untuk tidak ikut-ikutan menyerang. "Bahaya kalau Ahok diserang. Bisa menimbulkan simpati. Parpol tarik-ulur saja."

Melihat kondisi saat ini, Heri menjelaskan bahwa majunya calon inkumben dari jalur independen bisa memicu kemunculan fenomena serupa di daerah lain. Hal ini menjadi peringatan bagi partai politik yang tidak melihat realitas dan tidak membuka diri kepada masyarakat.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pengurus Pusat PDIP Andreas Pareira menyebutkan saat ini ada jalur perseorangan dan partai politik dalam pilkada DKI. Menurut dia, hal itu biasa saja dan termasuk proses pilkada yang diatur. Tapi ia menyebutkan jalur itu belum tentu ada di masa depan.

"Apakah jalur perseorangan akan tetap ada? Apakah ke depan tetap dua jalur atau hanya parpol saja? Kita lihat sampai Juli," ujarnya.

FRISKI RIANA

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 jam lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

3 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

5 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

35 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

35 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

49 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

52 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

53 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

54 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya