Paloh kepada Ahok: Tak Masalah Tak Ingat Abang, yang Penting...

Reporter

Jumat, 18 Maret 2016 15:10 WIB

Surya Paloh. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, sama seperti Partai NasDem, Partai Hanura akan mendeklarasikan dukungannya kepada bakal calon gubernur-wakil gubernur, Ahok-Heru Budi Hartono, tanpa syarat. "Kita tunggu saja, saya kan tidak ikut (memutuskan)," katanya di Balai Kota, Jumat, 18 Maret 2016.

Saat ini, partai yang telah terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap Ahok-Heru adalah Partai NasDem. Setelah menyatakan dukungannya kepada Ahok, Partai NasDem bergerak bersama "Teman Ahok" untuk mengumpulkan KTP dan mencari dana dengan menjual kaus. Bahkan Ahok menuturkan Surya Paloh sudah menyatakan dukungan penuh dan menitipkan Jakarta kepadanya.

Dalam kesempatan beberapa waktu lalu, Ahok mengatakan Surya Paloh menyampaikan pesan kepadanya. Dalam percakapan tersebut, sebagaimana yang dituturkan Ahok, Surya Paloh mengatakan tidak peduli jika Ahok terpilih nanti melupakan Partai NasDem yang telah mendukungnya. Asalkan, Ahok bertanggung jawab membenahi Jakarta.

"Kamu enggak mau ingat sama Abang juga enggak apa-apa kok. Kalau kamu sudah terpilih lagi dan enggak mau ingat Abang juga enggak apa-apa. Enggak mau ketemu Abang juga enggak apa-apa, yang penting Abang mau Jakarta-nya beres, ya. Itu saja, Abang minta itu aja, Jakarta beres," kata Ahok, menirukan ucapan Surya Paloh.

Menurut Ahok, Surya Paloh mendukungnya lantaran hanya sosoknyalah yang bisa membenahi Jakarta. Hal itu dilihat Surya Paloh dari kinerja Ahok sejak menjadi wakil gubernur bersama Joko Widodo hingga menggantikan Jokowi menjadi Gubernur Jakarta. "Nah, Wiranto bilang hal yang sama," tuturnya.

Ahok mengatakan siapa pun boleh mendukungnya untuk maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 asalkan pengumpulan dukungan dalam bentuk kartu tanda penduduk (KTP) hanya dilakukan relawannya, yaitu Teman Ahok. Ahok mengatakan ia tidak akan mencampuri pekerjaan relawannya tersebut sekaligus tidak akan mendanai.

"Yang pasti aku enggak ada uang buat membiayai. Jadi tugas saya adalah kerja. Nah, saya kerja sebaik-baiknya dan secepat mungkin. Mereka juga kerja, cari sumbangan urusan mereka. Terserah mau patungan atau mau apa. Saya duduk manis kerja aja sudah," katanya.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

9 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

40 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

46 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya