Demo Sopir, Seputaran Monas Jadi Lautan Merah Angkot  

Selasa, 22 Maret 2016 11:43 WIB

Pelataran Monas dipenuhi ribuan angkutan umum KWK, Jakarta, 22 Maret 2016. Para supir memprotes sejumlah kebijakam pemerintah misalnya soal transportasi online dan peremajaan angkutan umum. TEMPO/Amirullah

TEMPO.CO, Jakarta - Pelataran tugu Monas berubah menjadi lautan merah. Penyebabnya, para sopir angkutan kota (angkot) dari Koperasi Wahana Kalpika memarkirkan kendaraan mereka yang berwarna merah menyala di pelataran ini sebagai bentuk protes terhadap keberadaan transportasi online.

"Kami di sini menuntut keadilan," kata Toris Tampubolon, sopir angkot B01 rute Rawa Buaya-Cikokol, Selasa, 22 Maret 2016. Unjuk rasa para sopir angkot ini dilakukan sebagai protes ketidakadilan pemerintah dalam kebijakan transportasi.

Baca juga: Demo Taksi Berlangsung Anarkis, Netizen Mencemooh

Menurut Toris, keberadaan transportasi berbasis aplikasi online telah menggerus pendapatan para sopir angkot. Dia mengaku pendapatannya jeblok hingga 40 persen dibanding sebelum maraknya transportasi online, seperti Go-Jek dan Grab. "Sekarang pendapatan bersih saya Rp 70 ribu sehari," kata Toris.

Toris mengatakan pemerintah tak adil dalam mengatur transportasi. Contohnya, kebijakan pemerintah daerah DKI soal peremajaan angkot yang berusia lima tahun, di mana kendaraan yang sudah berusia lima tahun harus dikandangkan.

Baca juga: Sharing Economy Taksi Online, Apakah Untungkan Bangsa?

Selain itu, menurut Toris, angkot juga harus membayar pajak, uji kir, dan harus mengantongi izin trayek. "Kami dibeginikan, sementara transportasi online enak-enakkan tanpa harus bayar ini dan itu.”

Unjuk rasa angkot KWK dimulai pukul 06.00, tapi hingga siang, para pengemudi terus berdatangan dan semakin menyesaki pelataran Monas dengan ribuan angkot. Diperkirakan, ada 5.000 angkot yang diparkir di pelataran Monas. "Ini angkot KWK yang dari wilayah Jakarta Barat saja, dari wilayah lain unjuk rasa di lain lokasi," kata seorang sopir angkot.

AMIRULLAH

Berita terkait

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

4 September 2022

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

Kenaikan harga BBM akan berdampak meningkatkan harga-harga barang dan membuat okupansi bus merosot.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

4 September 2022

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga BBM akan membuat tarif angkutan darat antar-kota antar-provinsi (AKAP) ikut terkerek naik 10-25 persen

Baca Selengkapnya

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

31 Maret 2020

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

Organda mengatakan penumpang bus sudah sepi sebelum adanya penyetopan trayek dari dan ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

31 Maret 2020

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

SekJen DPP Organda Ateng Haryoni mengatakan seluruh perusahaan otobus menghentikan operasional armadanya khusus trayek Jakarta mulai Senin petang.

Baca Selengkapnya

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

11 Desember 2019

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan memberlakukan pembatasan angkutan barang selama lima hari.

Baca Selengkapnya

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

22 November 2019

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

Pemerintah memutuskan untuk menghapus 14 Daftar Negatif Investasi (DNI), termasuk sektor usaha perhubungan darat.

Baca Selengkapnya

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

19 Oktober 2019

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi DKI memastikan keamanan bus Zhong Tong buat armada Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

4 Oktober 2019

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

DPP Organda meminta pemerintah mengusut tuntas perkara penyelewengan Solar bersubsidi seiring dengan kian habisnya kuota BBM bersubsidi itu.

Baca Selengkapnya

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

18 Juni 2019

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

Dinas Perhubungan dan Organda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merazia angkot yang memiliki stiker atau gambar temper berbau pornografi.

Baca Selengkapnya

Organda Minta Bus Tak Ikut Sistem Satu Arah di Tol Trans Jawa

22 Mei 2019

Organda Minta Bus Tak Ikut Sistem Satu Arah di Tol Trans Jawa

Organda minta bus tak ikut sistem satu arah saat mudik lebaran di jalan tol Trans Jawa.

Baca Selengkapnya