Kisah Tuti Dapat Hadiah dari Ahok karena Lindungi Taman
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Rabu, 23 Maret 2016 17:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sudah sejak pagi, Tuti, 54 tahun, seorang pekerja harian lepas Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, duduk di teras kantor Gubernur DKI Jakarta, Rabu, 23 Maret 2016.
Ia menggunakan pakaian sehari-harinya, kaus hijau lengan panjang yang di punggungnya bertuliskan petugas pemeliharaan jalur hijau jalan, Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta. Topi merah muda tersemat di kepalanya.
Tuti tampak berbincang dengan seorang ibu yang juga menunggu kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Siapa sangka Ahok--sapaan akrab Basuki--memanggilnya ke kantornya. Undangan dari Ahok ini bukan tanpa alasan. Nama Tuti mencuat di media massa dan media sosial, kala demo taksi berlangsung pada Selasa, 22 Maret 2016.
(Lihat Video: Blue Bird Bantah Membayar Supir Demo, Aksi Anarkis Supir terhadap Sesama Rekannya)
Netizen mengaku kagum dengan dedikasi Tuti melindungi taman di Kota Jakarta yang saat itu diinjak-injak para pendemo. Berita ini lantas sampai di telinga Ahok. "Habis baca berita, Pak Ahok langsung nyariin, pengen ketemu katanya," kata seorang petugas di kantor Gubernur, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2017.
Menjelang pukul 08.00 WIB, mobil Ahok pun akhirnya terlihat. Ahok berbicara dengan masyarakat yang hadir di sana, tak terkecuali Tuti. "Harusnya difotoin yang nginjek-injek, ibu punya HP gak buat foto?" tanya Ahok.
Mendengar ini lantas Tuti menggeleng perlahan. "Gak punya Pak," ujarnya.
Setelah bertemu Tuti, Ahok segera pergi mengejar agendanya. Namun, menjelang tengah hari, Ahok ternyata kembali menemui Tuti. Seorang petugas mengatakan Ahok kembali memanggil Tuti sebelum jam makan siang. Dalam pertemuan yang diunggah dalam Instagram Ahok, terlihat Ahok memberikan bungkusan berupa telepon seluler.
Pekerja yang telah mengabdikan diri selama 17 tahun ini mengaku kesal dengan ulah para pendemo. Demo sopir taksi itu berakhir ricuh. Para pengunjuk rasa menginjak-injak taman di Jalan Medan Merdeka Selatan. Karena gusar, Tuti lantas mengusir pendemo dengan menggunakan sapunya. "Demo ya demo, yang saya urusin kan taman," tuturnya kepada Ahok saat menerima bingkisan telepon seluler.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI