Tim advokasi pasangan calon gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diwakilkan oleh Habiburokhman (Kiri) menunjukan selebaran gelap yang menjatuhkan pasangan Jokowi-Ahok saat mengadukan dugaan pelanggaran pilkada oleh pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) ke Panwaslu DKI, Jakarta Pusat, Rabu (12/9). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi santai pernyataan politikus Partai Gerindra, Habiburokhman, di akun Twitter-nya @habiburokhman. Habiburokhman menyatakan siap terjun bebas dari puncak Monas jika relawan Basuki Tjahaja Purnama berhasil mengumpulkan cukup KTP sebagai syarat membawa Ahok maju ke pemilihan kepala daerah DKI 2017.
"Ada yang mau loncat dari Monas segala, macem itu urusan mereka. Saya siapkan ambulans nanti," tutur Ahok.
Habiburokhman meyakini tim relawan Ahok, Teman Ahok, tidak akan berhasil mengumpulkan KTP untuk Ahok maju dalam pencalonan. Berdasarkan situs Teman Ahok, Habiburokhman mengatakan jumlah KTP yang disebut di situs Teman Ahok baru mencapai 200 ribu-an, dan itu pun, menurut dia, hanya klaim sepihak.
Setelah memilih jalur independen untuk maju dalam pencalonan pilgub DKI Jakarta 2017, Ahok bersama Teman Ahok harus memenuhi syarat yang diberi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), yaitu menggalang dukungan hingga minimal 7,5 persen dari total daftar pemilih tetap atau setara dengan 532.210 pemilih. "Saya lihat bagus di TV sudah 300 ribu," kata Ahok.
Selain itu, Ahok semakin yakin lantaran Partai Nasdem dan disusul Partai Hanura menyatakan dukungan mereka terhadap pencalonan Ahok. Kedua partai tersebut disebut-sebut tidak menerima imbalan apa pun terhadap dukungan yang mereka berikan.
Ahok juga mengatakan tidak ikut campur atas mundurnya Wakil Ketua DPD Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Rachmat H.S. dan Wakil Ketua Bidang Legislatif dan Eksekutif Bustami Rahawarin karena tidak sejalan dengan partai yang tidak mendukung Ahok maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. "Itu tanya sama mereka," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 28 Maret 2016.