Di Balik Pungli, Ada Potensi Wisata di TPU Petamburan  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 31 Maret 2016 16:21 WIB

Mausoleum OG. Khouw di TPU petamburan jakpus. Tempo/Juli Hantoro

TEMPO.CO, Jakarta - Taman Pemakaman Umum Petamburan, Jakarta Pusat mendadak banyak diberitakan. Sebabnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok murka mendengar masih adanya pungutan liar (pungli) di sana. Ahok bahkan mengancam akan memecat kepala taman pemakaman itu.

Namun di balik kasus itu, sebenarnya Taman Pemakaman Umum Petamburan memiliki keindahan tersembunyi yang belum banyak diketahui publik. Pemakaman ini sudah ada sejak jaman kolonial Belanda. Jejak-jejak sejarah sebenarnya masih tersimpan di sini.

Memasuki taman pemakaman ini kita akan melintasi kantor taman pemakaman. Setelah itu hamparan bangunan makam dengan ukuran besar menyambut di kiri kanan. Makam-makam di tempat ini kebanyakan adalah makam warga keturunan Tionghoa.

Salah satu yang menarik perhatian adalah bangunan yang berdiri besar dan gagah di tengah kompleks makam. Ini adalah Mausoleum Oen Giok Khouw yang sudah berdiri sejak 1927. Zein, seorang warga Petamburan yang bertugas mengurus makam berkisah, bangunan itu sudah ada sejak zaman baheula. Pria berusia 75 tahun itu berkisah, dulu itu bangunan satu-satunya yang berdiri di lahan pemakaman. "Di depannya dulu ada kolam," kata Zein yang sejak kecil mengais rezeki di lahan pemakaman ini, Kamis 31 Maret 2016.

Oen Ghiok Khouw berdasarkan buku Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia merupakan tuan tanah di sekitar Tambun dan memiliki perkebunan tebu yang luas. Ia memiliki dua saudara yaitu Khouw Oen Kiam dan Khouw Oen Hoei yang tinggal di Mangga Besar. Oen Ghiok Khouw lahir di Batavia 13 Maret 1874. Ia punya rumah di Jalan Pinangsia. Rumah itu dijadikan sekolah HCS pertama yang berdiri di Batavia pada 1908.

Adapun makamnya menurut buku tersebut dibangun dengan material marmer hitam Italia. Dana yang dihabiskan sebanyak f. 200.000 pada saat itu. Pemborong makam itu adalah Ai Marmi Italiani yang berkantor di Krekot.

Selain O.G Khouw, istrinya Lim Sha Nio juga dimakamkan di sana. Zein mengatakan pemakaman suami istri itu sempat tak terawat. Namun kini mausoleum itu terlihat lebih bersih. Jika kita turun ada bangunan semacam bunker di bawah mausoleum ini dengan tulisan Rust in Vrede.

Selain mausoleum, taman pemakaman umum petamburan juga memiliki bangunan unik yang berisi tempat penyimpanan abu tentara Jepang. Kalau ingin menjelajah lebih jauh lagi, ternyata di sini ada juga bangunan makam milik warga keturunan Yahudi. "Waktu kecil saya sering lihat rombongan keluarga Yahudi itu berkunjung ke makam," kata Zein.

Sayang makam warga Yahudi itu hanya tersisa dua. Bangunan yang berbentuk semacam atap rumah itu kini sudah tak terawat lagi. Ada gambar bintang di bangunan makam yang sudah tak terawat itu.

JULI HANTORO





Berita terkait

Viral Video Polisi Diduga Melakukan Pungli di Gerbang Tol, Polda Metro: Sabar Ya

22 Juli 2022

Viral Video Polisi Diduga Melakukan Pungli di Gerbang Tol, Polda Metro: Sabar Ya

Polda Metro Jaya menyelidiki viral video dugaan aksi pungutan liar atau pungli yang dilakukan oleh sejumlah oknum polisi terhadap para sopir truk.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Imbau Tak Ada Pungli di Objek Wisata Kabupaten Kediri

18 Juni 2021

Mas Dhito Imbau Tak Ada Pungli di Objek Wisata Kabupaten Kediri

Untuk pengelolaan wisata, Pemkab Kediri sudah menggunakan sistem Transaksi Non Tunai (TNT). Sistem berbasis elektronik ini meminimalisir praktik pungutan liar.

Baca Selengkapnya

Hendi Sidak Kantor Kelurahan, Kembalikan Uang Pungli

26 April 2021

Hendi Sidak Kantor Kelurahan, Kembalikan Uang Pungli

Melalui sistem #LaporHendi, Walikota Semarang Hendrar Prihadi mendapat laporan adanya pungli Rp 300 ribu oleh oknum pegawai Kelurahan Muktiharjo Kidul.

Baca Selengkapnya

Pungli di Terminal Baranangsiang, BPTJ: Masalah Sosial Sejak Dulu

29 Desember 2019

Pungli di Terminal Baranangsiang, BPTJ: Masalah Sosial Sejak Dulu

"BPTJ tidak mungkin menyelesaikan sendiri," kata Kepala Humas BPTJ Budi Rahardjo soal dugaan pungutan liar di Terminal Baranangsiang.

Baca Selengkapnya

Pungli Merajalela di Tanjung Priok, Begini Langkah Bea Cukai

18 Desember 2019

Pungli Merajalela di Tanjung Priok, Begini Langkah Bea Cukai

Praktik pungli berupa pemberian uang rokok saat proses penanganan kontainer diduga masih eksis di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya

Pungli Masih Marak di Tanjung Priok, Ini Langkah Kemenhub

16 Desember 2019

Pungli Masih Marak di Tanjung Priok, Ini Langkah Kemenhub

Praktik pungutan liar (pungli) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta ternyata masih marak.

Baca Selengkapnya

Penyelundup Narkoba Dorfin Felix Ceritakan Biaya Hidup di Rutan

14 Agustus 2019

Penyelundup Narkoba Dorfin Felix Ceritakan Biaya Hidup di Rutan

Dorfin mengaku kerap memberikan uang kepada petugas jaga dengan nominal Rp100 ribu-Rp200 ribu.

Baca Selengkapnya

Pidato Visi Indonesia, Jokowi Ancam Copot Pejabat Pelaku Pungli

14 Juli 2019

Pidato Visi Indonesia, Jokowi Ancam Copot Pejabat Pelaku Pungli

Jokowi mengancam bakal mencopot pejabat yang terlibat pungli. Terlebih jika menyangkut perizinan sehingga bisa menghambat investasi yang masuk.

Baca Selengkapnya

Penjelasan BPN soal Pungutan Uang Lelah Sertifikat Tanah

7 Februari 2019

Penjelasan BPN soal Pungutan Uang Lelah Sertifikat Tanah

Seorang warga di Grogol Utara, Jakarta Selatan mengaku dipungut uang Rp 3 juta yang disebut sebagai uang lelah untuk memperoleh sertifikat tanah.

Baca Selengkapnya

Pejabat Daerah Serukan Stop Pungli Pendaftaran CPNS 2018

28 September 2018

Pejabat Daerah Serukan Stop Pungli Pendaftaran CPNS 2018

Bupati Jember, Jawa Timur, Faida, menegaskan bahwa tidak ada titipan ataupun pungutan yang harus dibayar dalam pendaftaran CPNS 2018.

Baca Selengkapnya