Kasus Penipuan, Hasnaeni Dua Kali Mangkir Dipanggil Polisi  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 13 April 2016 14:37 WIB

Bakal calon gubernur Hasnaeni Moein, menyampaikan hasil survei elektabilitas bakal calon di kediamannya di Kemang, Jakarta Selatan, 17 Maret 2016. TEMPO/Arkhelaus

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Hasnaeni Moein terjerat perkara penipuan dan penggelapan yang dilaporkan oleh Direktur Utama PT Trikora Cipta Jaya, Abu Arief M Hasibuan ke Polda Metro Jaya pada 26 November 2014 lalu. Usai laporan itu, penyidik mulai melengkapi mindik seperti pemanggilan saksi-saksi, termasuk memanggil pemilik julukan Wanita Emas, Hasnaeni Moein.

Namun, Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti pihaknya sudah dua kali memanggil Hasnaeni untuk pemeriksaan tambahan, panggilan itu tak dipenuhinya.

"Selanjutnya penyidik berniat melakukan pemeriksaan tambahan dan telah mengirim 2 kali surat panggilan saksi, namun terlapor tidak hadir. Selanjutnya dibuatkan surat perintah membawa saksi," kata Krishna Murti dalam siaran tertulisnya pada Rabu, 13 April 2016.

Dugaan Pasal 378 dan atau Pasal 372 KUHP tentang penipuan dan atau penggelapan yang dilakukan oleh Wanita Emas itu bermula pada akhir Mei 2014, korban, Abu Arief M Hasibuan dikenalkan dengan Hasnaeni Moein oleh Arifin Abas Hutasuhut (almarhum), dalam rangka pengurusan sanggahan banding proyek pembangunan 2 ruas jalan di Jayapura.

Pada 30 Mei 2014, oleh Arifin Abas H, keduanya dibuatkan perjanjian kerjasama untuk pengurusan sanggahan banding, dan ditandatangani oleh korban dan terlapor. Di hari itu juga Abu Arief M Hasibuan diminta utk membayarkan 6 unit Iphone yg dibeli oleh Hasnaeni di Mall Ambasador senilai kurang lebih Rp 30 juta.

Abu Arief juga memberikan cek BRI kepada wanita emas itu senilai Rp 500 juta di Hotel Melawai I Blok M. Tak hanya itu, pelapor juga mentransfer uang dari ATM Mandirinya ke kartu kredit BNI milik terlapor senilai Rp 200 juta di Senayan City. Hasnaeni juga meminta Abu Arief untuk membayarkan barang belanjaan miliknya senilai Rp 21 juta di Zara Senayan City.

Kemudian pada tanggal 6 Juni 2014 Abu Arief kembali diminta untuk mentransfer uang ke rekening Bank Mandiri atas nama Muslim Mahmud senilai Rp 200 juta. Alasan korban sendiri mau memberikan cek, mentransfer uang, dan membayarkan belanjaan terlapor adalah karena terlapor menjanjikan akan membantu memenangkan sanggahan banding yang diajukan oleh korban melalui kuasa hukum Abu Arief, yakni Saleh, di Kementerian Pekerjaan Umum.

Dan yang membuat korban yakin serta percaya terhadap Hasnaeni adalah karena ia dikenalkan oleh Arifin Abas Hutasuhut yang merupakan teman Aby Arief dan Hasnaeni mengaku kenal dengan banyak pejabat di Kementerian PU serta menyatakan sanggup untuk memenangkan sanggahan banding yg diajukan Abu Arief.

Namun akhirnya Kementerian PU menyatakan bahwa sanggahan banding yg diajukan Abu Arief dianggap sebagai pengaduan, karena sampai dengan batas akhir masa sanggah tidak menyampaikan jaminan sanggahan banding asli sehingga sanggahan banding yang diajukan tidak sesuai dengan prosedur, dan proses lelang terus berlanjut sesuai dgn ketentuan.

Dan saat ini proyek pekerjaan pembangunan 2 buah ruas jalan di Jayapura sudah selesai dikerjakan oleh pihak lain sebagai pemenang lelang. Atas kejadian tersebut, korban meminta terlapor untuk mengembalikan uang yang sudah diserahkan, namun Hasnaeni tidak mau mengembalikan uang tersebut, dan dalam laporannya Abu Arief mengatakan Hasnaeni sudah tidak dapat ditemui.

DESTRIANITA KUSUMASTUTI

Berita terkait

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

23 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

2 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

5 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

13 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

15 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

18 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

19 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

24 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

25 hari lalu

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.

Baca Selengkapnya