TEMPO.CO, Jakarta - Bangunan tempat pelelangan ikan dan gedung Pasar Hexagon di Penjaringan, Jakarta Utara, tak sekukuh yang terlihat. Keduanya berdiri berhadapan, tapi sebagian atapnya roboh. Air menggenangi lantai. Papan-papan, kayu, dan sampah terserak. Garis polisi kuning membatasi areal sekitar bangunan tadi.
"Yang ada garis polisinya tidak dirobohkan karena cagar budaya," kata Agus, penghuni di Kampung Akuarium, perkampungan yang berada dekat pasar, Selasa, 19 April 2016. Tempat pelelangan ikan dan Pasar Hexagon merupakan dua bangunan yang tetap berdiri karena digolongkan sebagai cagar budaya.
Nasib kedua gedung itu tak se-tragis bangunan lain di sekitarnya. Alat berat meraung-raung merobohkan kios-kios tua di Pasar Ikan itu. Sejak pekan lalu, pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur kios-kios di sana. Petak-petak kios yang tampak kurus hanya terlihat tiang-tiang berwarna biru dan atap genting yang disangga kayu. Semuanya roboh satu per satu.
Para pedagang sudah mengambil kayu-kayu yang masih bisa dimanfaatkan. Sebagian warga bertahan di lokasi untuk sementara. Mereka menggunakan atap genting bangunan tempat pelelangan ikan atau gedung Pasar Hexagon sebagai tempat berteduh. Ada di antara mereka yang berjualan.
"Dagang seadanya, buat warga sekitar sini," ujar Endang Murantini, 26 tahun. Ia berjualan mi instan, teh, dan kopi di kios orang tuanya. "Tadi pagi sempat ribut sama orang kelurahan karena disuruh ngosongin tempat ini."
Di dekat Pasar Ikan terdapat permukiman bernama Kampung Akuarium. Nama kampung itu memang unik. Menurut warga, lokasi ini dinamakan demikian karena dulunya ada kebun binatang dan taman. Utamanya ada kolam yang berisi binatang laut. Di sana terdapat perumahan milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
"Awalnya yang tinggal di situ pegawai museum," kata Bohari, 70 tahun, warga Kampung Akuarium, yang kini tinggal di perahu. Lama-kelamaan, kata dia, para pembantu polisi bermukim di sana. "Lalu saya ditawari tinggal di sana. Daripada ngontrak."
Sebelum digusur, Kampung Akuarium sangat padat. Sebab penduduk datang dari Kampung Bandan yang digusur pada 1983. Mereka membangun sendiri rumah di Kampung Akuarium. Bohari, misalnya, mengeluarkan biaya sekitar Rp 70 juta untuk membangun tempat tinggalnya sekitar empat tahun lalu.
Pelelangan ikan di sini memang sudah dipindah ke Pelabuhan Muara Angke sejak 1985. Namun aktivitas pelelangan masih berlangsung di Pasar Ikan Luar Batang. "Tapi penjual ikan tetap ramai karena banyak nelayan tinggal di sini," kata bekas pelaut asal Sulawesi Selatan ini.
Pasar Ikan ditempati pula oleh pedagang sayur, besi, serta perlengkapan kapal dan nelayan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menjadikan Pasar Ikan sebagai kawasan wisata bahari. "Nantinya kawasan itu akan dilengkapi plaza," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 31 Maret 2016.
REZKI ALVIONITASARI
Berita terkait
Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang
1 hari lalu
Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.
Baca SelengkapnyaCerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta
1 hari lalu
Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.
Baca Selengkapnya4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024
4 hari lalu
Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
5 hari lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
8 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
10 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaOmbudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
20 hari lalu
Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.
Baca SelengkapnyaJATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
22 hari lalu
Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman
Baca Selengkapnya63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
23 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM
29 hari lalu
Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku
Baca Selengkapnya