Ibu Hamil Nyaris Melahirkan di Lokasi Banjir Bekasi  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 21 April 2016 15:11 WIB

Ilustrasi banjir. REUTERS/Enny Nuraheni

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya empat orang ibu hamil harus dievakuasi dari rumahnya di Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis, 21 April 2016. Sebab, mereka terjebak banjir setinggi empat meter di permukiman tersebut akibat jebolnya tanggul Kali Bekasi.

"Dua orang menuju proses persalinan," kata dokter Ita Yulia, di posko banjir, Perumahan PGP, Kamis, 21 April 2016. Karena itu, kedua ibu hamil tersebut segera dirujuk ke bidan terdekat untuk menjalani proses persalinan. Adapun dua orang lainnya belum ada tanda-tanda akan melahirkan, sehingga dibawa ke rumah saudaranya yang tak kebanjiran.

Seorang ibu hamil, Eka Sulistiawati, 30 tahun, sudah merasakan mulas sejak pagi. Namun ia tetap bertahan di rumahnya karena menganggap banjir tak separah ini. Biasanya banjir hanya setinggi lutut orang dewasa. "Enggak tahunya ada tanggul jebol," kata seorang tetangganya, Sulastri, 32 tahun.

Akibatnya, air dengan cepat masuk ke permukiman warga. Hanya berselang sejam kemudian, ketinggian sudah mencapai 4 meter di bagian belakang. Eka yang mengandung anak pertamanya berusaha memanggil tukang ojek. "Tukang ojek sudah pergi karena air tinggi," katanya.

Karena itu, Eka yang seorang diri berada di rumah, mencoba naik ke lantai dua rumahnya. Namun lantaran kondisi kehamilan sudah berjalan sembilan bulan, dia tak kuat menahan sakit perutnya. Eka pun segera berteriak meminta bantuan. "Saya langsung memanggil tim SAR," ujar Sulastri.

Eka pun segera dievakuasi dan dibawa ke posko pengungsian di sekitar Perumahan PGP milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kota Bekasi. Setelah mendapat perawatan medis, dia dirujuk ke bidan terdekat untuk menjalani proses persalinan. "Kemungkinan sore ini melahirkan," ujar Sulastri.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi Herry Ismiardi mengatakan, banjir kali ini merupakan yang terbesar sepanjang 2016. Sebab, tinggi muka air kiriman dari Bogor mencapai 400 sentimeter, lebih besar dari sebelumnya yang hanya 350 sentimeter. "Banjir diperparah dengan adanya tanggul jebol," kata Herry.

Berdasarkan pengamatan Tempo, tanggul itu berdempetan dengan sebuah rumah kosong di RW 10. Karena tak berpenghuni, lama kelamaan tembok rumah tergerus arus air. Tembok tersebut pun jebol, dan otomatis air masuk ke permukiman dengan cepat.

Diberitakan sebelumnya, air Kali Bekasi meluap akibat kiriman dari Bogor. Air mulai masuk ke permukiman mulai pukul 08.00 WIB. Selain PGP, sejumlah perumahan lain yang terkena banjir ialah Vila Nusa Indah, Kemang IFI, PML, dan Depnaker. Bahkan Kemang Pratama yang biasa tak banjir juga terendam air.

ADI WARSONO

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

3 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

3 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

4 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

4 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

4 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

6 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

6 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

6 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya