Yusril Ihza Mahendra Diminta Tukang Ojek Jadi Capres Saja

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 22 April 2016 17:46 WIB

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta yang juga kuasa hukum warga Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra berbicara dalam rapat akbar masyarakat Jakarta di parkiran Masjid Keramat Luar Batang, Jakarta, 20 April 2016. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Senyum tipis Yusril Ihza Mahendra, langsung terlempar begitu keluar dari pintu Stasiun Universitas Indonesia, Jumat 22 April 2016. Puluhan mahasiswa Fakultas Hukum Indonesia, dengan serempak langsung mengatakan "Selamat Datang Prof Yusril ke Kampus Perjuangan."

Dengan menggunakan almamater kuning, Yusril langsung menemui tukang ojek yang mangkal di samping Stasiun UI. "Foto bareng pak!" pinta para tukang ojek ketika Yusril mendatangi mereka.

Mendengar itu, Yusril langsung berbelok dari mahasiswa FHUI, menuju para tukang ojek pangkalan itu. "Pak, jadi calon presiden aja sekalian," ucap satu tukang ojek. Mendengar celotehan itu, Yusril hanya mesem sedikit.

Yusril sengaja menaiki Commuter Line dari Stasiun Manggarai ke Universitas Indonesia, untuk mengikuti dialog kebangsaan "Dari UI untuk Bangsaku" yang diadakan di Depok. "Sekalian melihat persoalan perkeretaapian," kata Yusril. Dia memang kini aktif berkeliling dalam rangka kampanyenya menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.

Ia mengaku sudah lama tidak naik kereta. Pengalaman naik kereta sering dilakukan saat masih menempuh perkuliahan di UI, 1976. Ia melihat kondisi kereta api di Indonesia sudah lebih baik. "Sekarang sudah pakai AC. Tapi, pagi sore padat," ucapnya.

Menurutnya, perbaikan transportasi perkeretaapian di Indonesia sudah mendesak. Saat ini pembangunan monorail sudah dimulai, meski sebelumnya sempat tertahan. Hanya saja, kata Yusril, perlu ada pembelokan jalur kereta api. "Sebenarnya kalau rel berada di tengah jalan sangat membantu. Tidak mengganggu lingkungan," ucapnya.

Ia berharap pembangunan stasiun-stasiun tidak diganggu. Bahkan, ia melihat stasiun sebagai warisan budaya. Soalnya, banyak stasiun-stasiun di Asia, yang mempunyai banyak kemiripan. "Bangkok, Manila, Jakarta, stasiunnya ada kemiripan," ucapnya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto dapat menambah nomenklatur kementerian dengan amendemen UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

4 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

14 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

14 hari lalu

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

Saat ini, Dato Sri Tahir adalah pejabat terkaya di negeri ini. Bagaimana ia membangun usahanya, kerajaan bisnis Mayapada Group?

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

27 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Pemanggilan 4 Menteri ke Sidang Sengketa Pilpres di MK Hari Ini

33 hari lalu

Ragam Tanggapan atas Pemanggilan 4 Menteri ke Sidang Sengketa Pilpres di MK Hari Ini

Moeldoko memastikan semua menteri memenuhi undangan MK untuk hadir di sidang sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Sidang Sengketa Pilpres, Klarifikasi Ucapan hingga Soal Kedudukan Saksi atau Ahli

34 hari lalu

Yusril Ihza Mahendra Sidang Sengketa Pilpres, Klarifikasi Ucapan hingga Soal Kedudukan Saksi atau Ahli

Sidang sengketa mengenai Hasil Pilpres 2024 masih berlanjut. Yusril Ihza Mahendra yang memimpin Tim Pembela Hukum Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

MK Diminta Hadirkan Kapolri, Yusril Jelaskan Perbedaan antara Saksi dan Pemberi Keterangan

34 hari lalu

MK Diminta Hadirkan Kapolri, Yusril Jelaskan Perbedaan antara Saksi dan Pemberi Keterangan

Yusril mengatakan MK bisa memanggil siapa saja untuk dimintai keterangan dalam sidang sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Permintaan agar MK Hadirkan Kapolri di Sidang Sengketa Pilpres

35 hari lalu

Ragam Tanggapan atas Permintaan agar MK Hadirkan Kapolri di Sidang Sengketa Pilpres

Yusril mengatakan Kapolri adalah jabatan sehingga kehadirannya tak bisa melalui kuasa hukum pemohon dan hanya bisa dihadirkan oleh MK.

Baca Selengkapnya

Alasan Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Kapolri dan Pembela Prabowo-Gibran Usulkan Kepala BIN

35 hari lalu

Alasan Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Kapolri dan Pembela Prabowo-Gibran Usulkan Kepala BIN

Ketua Majelis Hakim MK Suhartoyo mengatakan pengajuan usulan sudah berakhir pada Senin, 1 April lalu.

Baca Selengkapnya