Dituduh Abal-abal Soal Survei Ahok, Kedai Kopi Menjawab

Reporter

Editor

Anton Septian

Selasa, 26 April 2016 07:44 WIB

Ilustrasi grafik penurunan. AP Photo/Thanassis Stavrakis

TEMPO.CO, Jakarta - Hendri Satrio, juru bicara Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi), menanggapi santai tudingan yang meragukan hasil survei Kedai Kopi soal elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Terserah saja, metodologi yang kami pakai, kan jelas," katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin, 25 April 2016.

Tudingan survei abal-abal muncul dari para pendukung Ahok setelah dirilis hasil survey Populi Center yang ketiganya kalinya tentang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta dengan tema tema "Pilgub Jakarta: Rasionalitas Pemilih di Antara Skandal dan Kinerja" pada Senin, 25 April 2016. Elektabilitas Ahok pada survei Februari sebesar 49,5 persen, sedangkan pada April 50,8 persen.

Baca
: Survei: Elektabilitas Ahok Naik Meski Dikaitkan dengan Banyak Kasus

Kedai Kopi dianggap tidak jelas dalam menggunakan data pembanding di survei yang menunjukkan penurunan elektabilitas Ahok yang dirilis pada Minggu lalu. Hasil survei menunjukkan elektabilitas Ahok pada Januari 2016 mencapai 43,25 persen. Pada Februari, elektabilitasnya naik menjadi 43,5 persen.

Pada Maret, elektabilitas Ahok meningkat tajam hingga 51,80 persen. Setelah pemanggilan oleh KPK, elektabilitas Ahok melorot menjadi 45,5 persen. Padahal Kedai Kopi mengaku terakhir kali melakukan survei elektabilitas Ahok pada Februari 2016. Padahal, Kedai Kopi belum pernah mempublikasikan hasil survei bulan Maret 2016.

Baca juga:
Tamara Bleszynski Bertemu Penjambaknya, Inilah yang Terjadi
Pamer Pacar Baru, Derby Romero: Aku Pria Paling Beruntung

Hendri menjelaskan, Kedai Kopi melakukan survei dengan mewawancarai 400 responden pada 18-21 April 2016. Para responden tersebut berasal dari 40 kelurahan di lima kota di DKI Jakarta. "Kami memilih sampel secara acak dengan metode sampel acak bertingkat. Wawancara juga dilakukan secara tatap muka," ucap Hendri.

Mengenai hasil survei Maret 2016, Hendri menjelaskan, tim survei mengolah data survei yang dipublikasikan di berbagai media. "Tim mencari data dari berbagai media sebagai pembanding di bulan Maret," ujarnya.

Soal independensi, Hendri menuturkan, Kedai Kopi membiayai sendiri setiap survei yang dilakukan. Pemilihan topiknya pun disesuaikan dengan isu yang tengah marak diperbincangkan.

INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

52 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

55 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

56 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

56 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya