Ahok Akan Lebarkan 10 Meter Trotoar Sudirman-Thamrin

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 26 April 2016 15:55 WIB

Sejumlah pengendara bermotor menggunakan trotoar untuk menghindari kemacetan di jalan Sudirman, Jakarta, (13/3). Tindakan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pejalan kaki. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengatakan Jalan Sudirman-Thamrin akan dilarang bagi pengendara roda dua setelah Pemerintah Provinsi melebarkan trotoar bagi pejalan kaki.

"Kalau kami lebarin trotoar sampai sepuluh meter, gak larang motor, kira-kira pengendara motor gak naik ke atas? Bisa naik kan," ujar Ahok, di Balai Kota Selasa, 26 April 2016.

Ahok mengatakan akan membenahi 48 lokasi trotoar yang ada di Jakarta. Jalur lambat di sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan M.H. Thamrin akan dihilangkan. Dia bakal membongkar separator jalan di tengah lalu akan memperluas jalur pejalan kaki dan taman di sisi kiri-kanan jalan.

Rencana itu disertai pengadaan bus-bus angkutan massal. Lebih lanjut akan dibicarakan secara teknis dengan Dinas Tata Lalu Lintas dan Dinas Perhubungan. "Pokoknya ini mesti diskusi dulu, kita ada dewan transportasi Jakarta juga," ujar Ahok.

Ahok menargetkan transportasi umum pelan-pelan akan terurai dan lancar pada 2018. Tahun itu adalah waktu mulai beroperasinya mass rapid transit (MRT) dan light rapid transit (LRT) yang diperkirakan sudah jadi satu koridor. Jumlah bus Transjakarta pun diperkirakan sudah ideal. "Mau tak mau, penumpang mobil nantinya beralih ke angkutan massal," tutur Ahok pada kesempatan lain.

Salah satu upaya mengurangi kemacetan yang tengah dilakukan oleh pemerintah provinsi adalah sterilisasi jalur bus way dan penambahan armada bus. Dengan adanya sterilisasi diharapkan frekuensi lalu lintas bus lebih lancar, sehingga masyarakat beralih ke kendaraan umum.

Kemacetan masih merupakan permasalahan yang menurut masyarakat perlu segera diselesaikan di Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh populi center, sebanyak 23,5 persen responden beranggapan bahwa kemacetan merupakan isu yang perlu segera ditangani.

Permasalahan ini berada pada urutan pertama permasalahan di DKI. Di bawah kemacetan, harga bahan pokok yang tinggi berada di posisi kedua dengan persentase 20,8 persen. Di posisi ketiga dengan persentase 15,8 persen, pengangguran menjadi isu yang perlu segera diselesaikan. "Kemacetan, harga bahan-bahan pokok yang tinggi, dan jumlah pengangguran menjadi tiga masalah utama yang perlu mendapatkan penanganan dari pemprov," kata kata Peneliti Populi Center, Nona Evita, di kantornya, Jakarta Barat, Senin, 25 April 2016.

Untuk lima besar peringkat isu yang perlu diperhatikan masyarakat juga mengeluhkan mengenai biaya berobat (11,2 persen), dan biaya pendidikan dasar (7,5 persen). Di antara semua responden ini masih ada 0,5 persen responden yang mengaku tidak tahu.

Survei ini melibatkan 400 responden dengan pemilihan sample secara acak bertingkat atau multistage random sampling. Penelitian ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen. Surevei yang dilakukan dari 15 hingga 21 April ini dilakukan di 40 kelurahan yang tersebar di enam wilayah DKI Jakarta.


MAWARDAH NUR HANIFIYANI| AKMAL IHSAN HARIS (MAGANG)

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya