Air Mata Saidah Tumpah Saat Ngaku Utang Rp 400 Ribu Tebus KTP  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 26 April 2016 17:32 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Depok - Sambil sesenggukan, Saidah mengusap air matanya. Dengan rasa enggan, wanita 38 tahun itu memenuhi undangan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Depok Yeti Wulandari yang mempertemukan dia dengan Mia, pejabat kelurahan. Mia diduga meminta biaya pembuatan KTP dan kartu keluarga sebesar Rp 400 ribu. Padahal KTP dan KK itu bisa ditebus dengan gratis.

Menurut Saidah, duit itu diminta oleh Mia sebagai uang muka atau persekot untuk jasa pembuatan dokumen administrasi keluarganya tersebut. Saidah akhirnya memuntahkan unek-unek yang selama ini ditahannya di depan Yeti atas pungutan liar yang dilakukan aparatur sipil negara Kelurahan Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, tersebut.

"Saya dibilang sudah telat masa pembuatan akta kelahiran anak saya, dan ditawari jasa pembuatan KTP, KK, dan akta kelahiran sebesar Rp 400 ribu," katanya di kantor Kelurahan Pancoranmas, Depok, Selasa, 25 April 2016. "Yang saya sedih, itu duit saya boleh ngutang," ujar Saidah sambil menahan tangis.

BACA JUGA
Tamara Bleszynski Bertemu Penjambaknya, Inilah yang Terjadi
Pamer Pacar Baru, Derby Romero: Aku Pria Paling Beruntung

Saidah rela mengutang Rp 400 ribu karena, menurut dia, biaya tersebut terbilang murah. Ia pernah ditawari ketua RT di kampungnya untuk membuat akta kelahiran saja dengan biaya Rp 400 ribu. "Saya pikir murah untuk buat KTP, KK, dan akta kelahiran Rp 400 ribu. Jadi saya bela-belain utang ke saudara saya," ucapnya.

Selain itu, Saidah mengajak adiknya untuk membuat tiga berkas administrasi tersebut. Soalnya, adik Saidah yang bernama Susanti, 28 tahun, belum mempunyai KTP, KK, dan akta kelahiran anaknya. Adiknya dipatok harga Rp 250 ribu. Sebab, berkas Susanti masih belum lewat tenggat waktu pembuatan akta kelahiran.

"Adik saya lebih murah karena tidak telat, tapi saya diberi tahu bahwa pembuatan semua itu sebenarnya gratis," ujar Saidah. Ia dan adiknya membuat akte dua bulan lalu dan dijanjikan Mia bakal selesai satu bulan. "Sampai 4 April kemarin dijanjikan selesai, tapi belum juga. Hari ini katanya selesai, ternyata belum juga."

BERITA MENARIK
Ini Tanggapan Istana Nama Luhut Masuk Panama Papers

Selanjutnya: Pejabat kelurahan memberi...

<!--more-->

Aparatur sipil negara itu hanya memberi bukti secarik kertas untuk pembuatan KTP, KK, dan akta. "Katanya itu bukti bisa digunakan buat mengambil berkas kalau sudah jadi," ucap Saidah. Selasa pagi, kata dia, Mia datang ke rumahnya dan mengembalikan duit Rp 500 ribu untuk Saidah dan adiknya. "Masih kurang Rp 150 ribu."

Lurah Pancoranmas Anwar Syaifuddin mengatakan tahun lalu pun Mia juga kepergok melakukan pungutan liar atas kasus yang sama. Pihak kelurahan, menurut Anwar, sudah membuatkan surat peringatan untuk Mia. Semua ASN sudah diberi tahu bahwa retribusi pembuatan berkas kependudukan telah dicabut.

Jadi, Anwar menegaskan, tidak ada lagi pungutan yang harus dibayar warga untuk mengurus berkas administrasi kependudukan. "Itu penyakit kambuhan dia. Kali ini akan kami proses langsung ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Depok. Lebih baik dimutasi," ujarnya.

BACA JUGA
Tamara Bleszynski Bertemu Penjambaknya, Inilah yang Terjadi
Pamer Pacar Baru, Derby Romero: Aku Pria Paling Beruntung

Wakil Ketua DPRD Yeti Wulandari menuturkan pungutan liar tersebut sudah membuktikan adanya permasalahan pada tingkat pelayanan yang ada di masyarakat. Menurut Yeti, permasalahan ini harus langsung ditindak tegas oleh BKD Depok. "Sebab, ini sudah terbukti dan diakui oleh aparatur terkait," ucapnya.

Perilaku ASN yang memungut pungli menampar program kepala daerah Kota Depok yang baru dalam program One Day Service untuk pelayanan pembuatan berkas administrasi di kelurahan. "Kondisi ini selalu terulang. Perlu penyegaran ASN di Depok untuk dimutasi," kata Yeti.

Yeti mengatakan dia bakal langsung berkoordinasi untuk melaporkan pungli yang dilakukan ASN Kelurahan Pancoranmas ke BKD. "Ini PR legislatif dan eksekutif, tapi yang menindak nanti BKD," tutur Yeni

IMAM HAMDI













BERITA MENARIK
Ini Tanggapan Istana Nama Luhut Masuk Panama Papers




Advertising
Advertising

Berita terkait

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

8 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

21 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

56 hari lalu

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

11 Januari 2024

Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

Wakil Ketua DPRD Kota Depok dari Fraksi PDIP, Hendrik Tangke Allo, menilai relokasi paksa siswa SDN Pondok Cina 1 bukti keangkuhan penguasa Depok.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

25 Desember 2023

Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

Warga Kota Depok dipersilakan memanfaatkan Depok Open Space jika ingin membuat pertunjukan di sana tanpa dipungut biaya

Baca Selengkapnya

PMT Lokal Rp 18 Ribu hanya Dapat 2 Otak-otak, Kota Depok: Bukan Otak-otak Pinggir Jalan

17 November 2023

PMT Lokal Rp 18 Ribu hanya Dapat 2 Otak-otak, Kota Depok: Bukan Otak-otak Pinggir Jalan

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk lebih menekan angka stunting di Kota Depok ramai diperbincangkan

Baca Selengkapnya

Hendak Study Tour, Bus Rombongan SMPN 3 Depok Kecelakaan di Cipali

5 Oktober 2023

Hendak Study Tour, Bus Rombongan SMPN 3 Depok Kecelakaan di Cipali

Bus yang ditumpangi siswa SMP Negeri 3 Depok dikabarkan mengalami kecelakaan di Tol Cipali

Baca Selengkapnya

Wali Kota Sebut Pemkot Depok Gelar Salat Istisqa Minimalis, Begini Penjelasannya

4 Oktober 2023

Wali Kota Sebut Pemkot Depok Gelar Salat Istisqa Minimalis, Begini Penjelasannya

Pemerintah Kota Depok menggelar salat minta hujan atau Salat Istisqa di Lapangan Balai Kota Depok, Rabu, 4 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

PKS Prioritaskan Usung Kader Internal untuk Cawalkot Depok

27 Agustus 2023

PKS Prioritaskan Usung Kader Internal untuk Cawalkot Depok

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah membuat petunjuk pelaksanaan soal pemilihan kepala daerah 2024.

Baca Selengkapnya

Kota Depok Jadi Wilayah dengan Polusi Udara Terburuk di Indonesia Pagi Ini

27 Agustus 2023

Kota Depok Jadi Wilayah dengan Polusi Udara Terburuk di Indonesia Pagi Ini

Polusi udara di Kota Depok sempat masuk ke dalam kategori sangat tidak sehat.

Baca Selengkapnya