Diusir Warga Luar Batang, Saefullah: Saya Enggak Diapa-apain

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 3 Mei 2016 14:45 WIB

Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta, Saefullah menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan penyidik terkait kasus dugaan suap reklamasi di Gedung KPK, Jakarta, 27 April 2016. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Luar Batang sempat mengusir Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, yang datang ke wilayah mereka pada Senin malam, 2 Mei 2016. Warga menganggap kedatangan Saefullah untuk memprovokasi di tengah upaya pemerintah menggusur Luar Batang.

Saat ditemui di Balai Kota, Saefullah membantah kedatangannya ke Luar Batang untuk memprovokasi. Saefullah mengatakan kedatangannya ke sana untuk menjelaskan rencana pemerintah membangun kawasan wisata religi wilayah tersebut. Caranya, merenovasi beberapa bagian dari masjid itu dengan memberikan rekomendasi bantuan hibah. "Bantuan hibah nanti bisa dianggarkan pada 2016. Bentuknya hibah untuk renovasi perbaikan fisik masjid, termasuk tempat wudu, toilet, dan kecukupan air, 24 jam harus bersih dan cukup," ujarnya di Balai Kota, Selasa, 3 Mei 2016.

Selain berencana membahas hal tersebut, Saefullah mengatakan dia juga ingin menyeragamkan petugas masjid atau marbot yang jumlahnya cukup banyak, dengan cara memberi mereka baju yang seragam. Di Masjid Keramat Luar Batang sendiri, marbot bekerja sebagai cleaning service, penjaga masjid, dan penjaga makam.

"Marbot itu susah dibedakan antara jemaah dan petugas. Karena itu, semalam saya datang sudah bawa tukang ukur, penjahit, dan itu dananya bisa menggunakan dana basis. Kami mau kasih dua set supaya ada ganti," tuturnya.

Namun, saat Saefullah ingin pergi ke masjid tersebut untuk menjalankan salat isya sekitar pukul 20.00 WIB, para petugas masjid—berdasarkan laporan Ketua RW—tidak ingin diukur pakaiannya. Akhirnya Saefullah memutuskan pulang.

"Rupanya sesaat sesudah saya pulang itu, ada gerakan massa. Saya sih enggak dia apa-apain, cuma ada kalimat ‘gusur-gusur’ gitu. Tapi makin lama makin banyak," tuturnya.

Berbeda dengan pernyataan Saefullah, Mansur, warga Kampung Luar Batang, sebelumnya mengatakan pihak Saefullah bermaksud mengadakan pertemuan yang akhirnya dilakukan di kantor Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Dari pertemuan tersebut, warga kecewa lantaran yang disampaikan Saefullah berbeda dengan apa yang selama ini dikabarkan kepada warga. Warga yang hadir kaget dan menolak karena mereka juga mengaku mendapat surat peringatan 1 dari gubernur.

"Apa sih sebetulnya SP gubernur? Itu palsu. Saya curiga ini ada yang gerakin. Uang Rp 1 miliar pun enggak ada. Dana hibah kan masih perencanaan. Dana hibah bisa lebih, tergantung usulannya kan?" kata Saefullah.

DESTRIANITA KUSUMASTUTI

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

17 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

26 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

28 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

37 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

39 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

41 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

41 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

41 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

41 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya