TEMPO.CO, Jakarta - Lima warga Kampung Nelayan Dadap Baru, Kosambi, Kabupaten Tangerang mendatangi sekretariat Komisi Nasional Hak Asasi Nasional, Jakarta Pusat, 11 Mei 2016. Mereka diterima oleh Ketua Komnas HAM M. Imdadun Rahmat. Warga Kampung Dadap kemarin berunjuk rasa dan menutup jalan, mereka menolak penggusuran.
Asmawi, salah satu warga yang datang, ujung kening kirinya terluka. Pria 38 tahun ini pun mengadukan kejadian yang dialaminya kepada Komnas HAM. Menurut Asmawi, saat berunjuk rasa itu, ia berada di barisan depan.
Polisi yang menghadapi warga menggunakan gas air mata untuk mengurai massa. "Ketika itu saya panik, susah napas. Pas jongkok, saya terkena tidak tahu apa, tapi seolah-olah bukan dari atas," kata Asmawi kepada ketua Komnas HAM, Imdadun.
Tokoh masyarakat perwakilan pemuda Dadap, Waisul Kurni mengatakan saat suasana sudah tenang, mereka menyusuri lokasi bentrok itu. "Kami menemukan sebuah proyektil peluru dan satu selongsong peluru. Tidak mungkin milik masyarakat," kata dia sambil memperlihatkan benda itu.
Ia juga menyampaikan bahwa ada dua warga yang terkena peluru di bagian kaki. "Ada juga korban pemukulan dan salah tangkap."
Pemerintah Kabupaten Tangerang menerbitkan surat pemberitahuan kedua penggusuran lokalisasi dan perkampungan nelayan di Dadap, Selasa, 10 Mei 2016. Namun warga menolak penggusuran itu.
REZKI ALVIONITASARI
Berita terkait
Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
15 hari lalu
Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.
Baca SelengkapnyaJATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
17 hari lalu
Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM
24 hari lalu
Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM
26 hari lalu
OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN
Baca SelengkapnyaRamai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
35 hari lalu
Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat
37 hari lalu
Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.
Baca SelengkapnyaDisebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah
39 hari lalu
Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara
39 hari lalu
Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaNasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur
39 hari lalu
KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN
Baca SelengkapnyaSengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN
39 hari lalu
Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.
Baca Selengkapnya