Marco Kusumawijaya: Penggusuran Warga Hancurkan Aset Seumur Hidup

Reporter

Sabtu, 21 Mei 2016 04:25 WIB

Marco Kusumawijaya. TEMPO/Praga Utama

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis dan pengamat perkotaan, Marco Kusumawijaya, mengatakan negara Indonesia mengakui berbagai hak kepemilikan tanah seseorang, mulai hak girik hingga hak milik. "Tidak berarti hanya hak milik yang diakui. Semua diakui dengan nilai yang berbeda," ucap Marco di Institut Francais Indonesia, Jumat, 20 Mei 2016.

Hal tersebut ia lontarkan untuk mengkritik gaya pemerintah yang ingin membangun kota tapi melupakan hak warga yang telah lama tinggal di suatu tempat. Menurut dia, saat warga menempati suatu lahan dalam waktu yang lama, dia mempunyai hak menerima ganti rugi yang setimpal, terlebih jika warga tetap memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak.

"Bahkan tanah negara yang ditempati orang-orang yang tidak memiliki hak apa pun, tidak pernah bayar pajak, dan sebagainya kalau mau digusur harus meminta izin kepada pengadilan untuk membuktikan bahwa pemerintah membutuhkan tanah tersebut," ucap Marco.

Menurut Marco, penggusuran yang dilakukan benar-benar menyalahi prosedur. Artinya, penggusuran dilakukan dengan cara memukul rata, padahal setiap warga memiliki hal yang berbeda-beda. Selain itu, Marco menilai segala bentuk penggusuran merupakan upaya memiskinkan warga, meskipun muncul iming-iming warga dipindahkan ke tempat yang lebih baik.

"Kata-kata lebih baik itu kan tidak jelas. Bukan bangunannya yang lebih bagus, melainkan lokasi, mata pencaharian, atau sesuai tidak dengan kebutuhan. Itu harus dipertimbangkan," tutur Marco.

Marco menilai setiap bangunan yang didirikan warga merupakan tabungan seumur hidup yang dibangun dengan jerih payah, meskipun bangunan tersebut kumuh dan reot. Menurut dia, menghancurkan kampung begitu saja sama dengan menghancurkan aset individu dan aset sosial yang pernah terbentuk.

"Rumah yang digusur itu adalah tabungan seumur hidup lho. Meskipun jelek, mereka membangunnya dengan uang sendiri. Orang berdagang di situ, memiliki hubungan sosial di situ. Alternatifnya, kalau itu dibilang kumuh, ya seharusnya diperbaiki toh," tutur Marco.

LARISSA HUDA


Baca juga:
Heboh Konstribusi Reklamasi: Inilah 3 Skenario Nasib Ahok
Geger Reklamasi Pantai: Beredar, Video Ahok Damprat Wartawan





Advertising
Advertising

Berita terkait

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

17 menit lalu

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya dengan membuat konten yang membahas permasalah di Jakarta hingga sosok pemimpin yang ideal.

Baca Selengkapnya

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

53 menit lalu

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

Nama Ahok dan Anies masuk dalam bursa calon gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024. Bahkan keduanya disandingkan sebagai duet Ahok-Anies.

Baca Selengkapnya

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

14 jam lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

3 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

3 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

6 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

10 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

12 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

22 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya