Gubernur DKI Jakarta, Ahok, meninjau salah satu fasilitas di RPTRA Anggrek, Lebak Bulus, Jakarta, 19 Mei 2016. Keberadaan RPTRA ini diharapkan dapat memenuhi hak anak untuk bermain, berekreasi, dan mendapat persamaan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkukuh akan terus melaksanakan program relokasi di Jakarta. "Sampai seluruh normalisasi sungai beres dan waduk beres," katanya di Balai Kota, Jumat, 20 Mei 2016.
Basuki mencontohkan, pada relokasi Kampung Pulo yang diklaim berhasil. Meski ada sejumlah provokator, kata dia, tidak menjadi halangan untuk tetap merelokasi. Ia mengklaim warga Kampung Pulo saat ini justru berterima kasih dengan Ahok, sapaan Basuki.
Meski begitu, Ahok mengatakan apabila terdapat warga yang memiliki bukti kepemilikan tanah, ia hanya akan menawarkan kerja sama. "Dia dudukin tanahnya dia, kami enggak relokasi, hanya nawarin kerja sama (misalnya menjual tanahnya untuk diganti apartemen)," ujarnya.
Menurut Ahok, alasan utama merelokasi adalah untuk menormalisasi sungai. Ia ingin mengembalikan sungai pada fungsinya sesuai dengan ukuran aslinya. Ia menyebut masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai telah melakukan reklamasi sungai. Sehingga Ahok ingin mereka pindah agar sungai kembali normal.
Namun, Ahok mengatakan ada kendala utama yang dihadapinya untuk kebijakan relokasi. Ia menyebutkan jumlah rumah susun masih belum mencukupi untuk menampung warga dari hasil relokasi. Seperti yang terjadi di Kampung Berlan, relokasi belum juga dilakukan karena terkendala rusun yang belum siap.
Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
35 hari lalu
Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.