Aksi 18 Tahun Reformasi, Aktivis: Militerisme Bangkit Lagi  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Sabtu, 21 Mei 2016 13:39 WIB

Massa Gema Demokrasi memperingati 18 tahun jatuhnya orde Baru di Jakarta, 21 Mei 2016. TEMPO/Arkhelaus Wisnu

TEMPO.CO, Jakarta - Massa Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia dan anggota Gerakan Masyarakat Demokrasi mulai meramaikan kawasan Monumen Nasional di sekitar patung Arjuna Wijaya di depan gedung Indosat, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Jumlah massa diperkirakan 500 orang.

Juru bicara Gema Demokrasi, Nining Elitos, menjelaskan, aksi ini dilakukan karena ada upaya membangkitkan militerisme dalam pemerintah. "Demokrasi dan gerakan rakyat direpresi, dibungkam. Represi ini bentuk pengalihan isu bahwa ada masalah kesejahteraan yang tidak selesai," kata Nining di lokasi aksi, Sabtu, 21 Mei 2016.

Ia melihat saat ini ada usaha untuk mengembalikan represi terhadap gerakan rakyat. Termasuk mengkritik kebijakan pemerintah. Ia mencontohkan, hak buruh dicabut dalam haknya berserikat, penggusuran warga miskin, dan pembredelan kembali buku-buku.

Represi oleh pemerintah, ujar dia, adalah bentuk usaha pemerintah yang gagal menjalankan program yang menyejahterakan rakyatnya. ”Buku itu untuk memahami persoalan dan pengetahuan. Tetapi dengan pembredelan, Ini bentuk pembodohan," katanya.

Massa mulai berkumpul pada pukul 11.15 dan mulai bergerak menyusuri Jalan Medan Merdeka Barat, sekitar pukul 12.05. Selama perjalanan, mereka akan singgah di beberapa tempat untuk menyampaikan orasi, yakni di depan Kementerian Pertahanan; Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan; dan berakhir di Istana Negara.

Massa yang tergabung dalam Gema Demokrasi memperingati 18 tahun reformasi. Aksi ini bertujuan mengevaluasi enam tuntutan gerakan mahasiswa yang dibacakan di penghujung era Orde Baru yang ditandai dengan lengsernya Soeharto.

Beberapa organisasi tergabung dalam Gema Demokrasi, di antaranya Aliansi Jurnalis Independen, Lembaga Bantuan Hukum, Kontras, Serikat Jurnalis untuk Keragaman, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, Komite Pembaruan, IPT’65, INFID, dan Imparsial.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

3 hari lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

3 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

6 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

13 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

13 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

13 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya