Ahok Akui Laporan Keuangan DKI Masih Banyak Lemahnya  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 1 Juni 2016 23:01 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) memimpin upacara pengibaran bendera di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, 20 Mei 2016. Upacara ini memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-108. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2015 masih memiliki banyak kelemahan. Karena itu, ia menerima Badan Pemeriksa Keuangan memberikan opini “wajar dengan pengecualian”.

"Memang seharusnya DKI dari dulu enggak wajar kalau mau lebih ketat. Sebab, asetnya enggak tercatat benar, piutangnya enggak jelas, aturannya enggak jelas. Makanya kami perbaiki. Kami targetkan tahun depan WTP (wajar tanpa pengecualian)," kata Ahok di Balai Kota, Rabu, 1 Juni 2016.

Ahok menilai opini yang diberikan BPK cukup profesional dan terbuka. Ia mengakui beberapa kelemahan laporan keuangan DKI Jakarta, misalnya banyak fasilitas umum dan fasilitas sosial serta kontribusi dari pengembang yang tidak dicatat dan ditulis dengan jelas. "Kami sedang berusaha dengan BPK menemukan itu," tuturnya.

Adapun tim pemerintah DKI, dinilai Ahok, sudah bekerja profesional. Antara pemerintah DKI dan BPK juga saling mencocokkan data yang ada. Ahok bersyukur laporan keuangannya kali ini masih mendapat opini wajar, meskipun dengan pengecualian.

"Kami banyak orang BPK juga. Jadi kami samakan persepsi, saya yakin ini sudah luar biasa. Catatan banyak yang enggak (jelas) ini, kami masih diberikan WDP (wajar dengan pengecualian)," ucapnya.

Anggota V Badan Pemeriksa Keuangan, Moermahadi Soerja Djanegara, memberikan opini “wajar dengan pengecualian” terkait dengan laporan hasil pemeriksaan atas LKPD Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2015.

Opini BPK tersebut masih sama dengan laporan tahun lalu. Sebagian sudah ditindaklanjuti, tapi belum memadai. Ahok pun sepakat dengan pernyataan BPK yang menyebutkan perbaikan laporan tahun lalu yang belum memadai. "Memang karena banyak sekali, tagihan belum diambil," katanya.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya