Cita-cita Ahok dengan Kartu Jakarta One  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 2 Juni 2016 19:41 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi meluncurkan sekaligus menyerahkan kartu Jakarta One kepada dua orang perwakilan penghuni rusun di Senayan, Kamis, 2 Juli 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan dengan semakin besar cakupan penggunaan kartu multi fungsi Jakarta One, maka akan semakin memperkecil peluang korupsi bagi pejabat negara. Dengan adanya Jakarta One, warga Jakarta tidak bisa menarik uang tunai satu sen pun tanpa pengawasan.

Ia yakin tingkat korupsi akan semakin kecil karena seluruh transaksi digunakan menggunakan sistem non-tunai. Terlebih jika data pemilik rekening di bank dapat dibuka bagi pejabat publik.

"Pasti mereka akan mikir, kecuali dia emang agak nekat," kata Ahok dalam peluncuran meluncurkan kartu Jakarta One di Golf Driving Range, Senayan Jakarta, Kamis, 2 Juni 2016.

Penggunaan Jakarta One diyakini Ahok menjadi salah satu pijakan untuk membangun Jakarta menjadi 'smart city'. Kartu ini menawarkan sistem pembayaran lebih nyaman dan mudah. Selain itu, Jakarta One dapat mendukung Jakarta untuk menyediakan data yang lebih transparan.

Jakarta One nantinya akan digunakan untuk membayar sewa rumah susun, biaya parkir, electronic pricing road, masuk tempat wisata, dan sarana transportasi seperti Transjakarta, mass rapid transit (MRT), light rail train (LRT).

Ahok yakin pemasukan Provinsi DKI Jakarta akan semakin meningkat karena memperkecil tingkat kebocoran. Hal tersebut juga berlaku bagi warga yang ingin memberikan bantuan.

"Sama juga kayak bantuan. Kalau ada orang baik hati yang berkeinginan untuk memberikan bantuan, langsung saja transfer. Daripada titip-menitip tapi enggak jelas juga dan tidak terukur," kata dia.

Kemudian, Jakarta One dinilai Ahok juga mendorong pemungutan pajak dari warga Jakarta. Setiap aktivitas bisa terekam, termasuk kewajiban pemilik kartu. Tentu saja hal itu bisa mendongkrak pendapatan daerah.

Keterbukaan data yang dapat diakses oleh semua orang juga akan memudahkan pengembang start up untuk membuat aplikasi yang bisa mempermudah kehidupan masyarakat. "Sehingga anak muda ini bisa dengan gampang menciptakan aplikasi untuk mendukung kita," kata Ahok.

Selain itu, pemerintah daerah juga bisa dengan mudah dan aman memberikan pinjaman bagi pedagang kaki lima (PKL). Setidaknya, 160 ribu PKL di Jakarta yang menyetorkan uangnya melalui Bank DKI akan terekam aktivitas ekonominya untuk mengawasi pinjaman kepada mereka. "Kalau yang layak ada 100 ribu PKL saja, kalau Rp 10 juta per orang, itu sudah Rp 1 triliun. Sudah cukup lumayan untuk menyalurkan kredit," tutur Ahok.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Bank Indonesia menggandeng Bank DKI meluncurkan kartu multifungsi bertajuk 'Jakarta One'. Kartu ini merupakan kartu identitas elektronik yang bisa digunakan bagi masyarakat Jakarta untuk mengakses berbagai program dan sarana publik dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

57 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya