Dituduh Ikut Membunuh Eno, Ini Kata Keluarga Dimas Tompel  

Selasa, 14 Juni 2016 11:13 WIB

Dimas Romadon, 19 tahun, orang yang disebut Rahmat Arifin sebagai pembunuh Eno Farihah, meski pernyataan di depan hakim itu dicabutnya kembali.

TEMPO.CO, Tangerang - Wiwik, ibu Dimas Romadon, pria yang dituding ikut terlibat dalam kasus pembunuhan Eno Farihah, buruh pabrik PT Polyta Global di Kosambi, Tangerang, 12 Mei 2016, angkat bicara soal tudingan terhadap anaknya itu. Wiwik terkejut mengetahui anaknya dituduh terlibat dalam kasus pembunuhan.

"Kami terkejut sekali mengetahui hal itu. Tapi Dimas meyakinkan kami jika dia memang tidak terlibat," kata Wiwik saat ditemui Tempo di rumahnya, Kosambi, Tangerang, Selasa, 14 Mei 2016. Wiwik tetap mempercayai Dimas. "Saya tahu Dimas, dia anaknya enggak pernah neko-neko, nongkrong pun cuma di tempatnya bekerja."

Menurut Wiwik, dari awal kasus pembunuhan Eno terungkap, anak kelimanya itu sudah disebut terlibat. Bahkan polisi pernah mendatangi rumah mereka untuk mencari Dimas. Saat itu sejumlah polisi berpakaian preman menjemput dan menginterogasi Dimas di depan rumahnya. "Saya lihat cuma sebentar, terus mereka pergi. Dimas tidak di bawa, kok," katanya.

Hal itu dibenarkan kakak Dimas, Agung. Ia mendampingi Dimas saat polisi datang ke rumahnya, Sabtu malam, 14 Mei 2016. Menurut Agung, penyidik polisi saat itu datang bersama seorang remaja lelaki. "Tapi yang datang bukan Alim, anak itu mengatakan kepada polisi bukan Dimas ini yang dimaksud," tutur Agung.

Mendengar pengakuan tersebut, polisi melepaskan Dimas dan pergi meninggalkan mes tempat keluarga Dimas tinggal. Setelah itu, kata Agung, keluarga langsung menanyakan tudingan itu kepada Dimas. “Dimas bersumpah ia tidak terlibat, tidak tahu apa-apa, dan tidak mengenal Eno atau para pelaku," katanya.

Nama Dimas mencuat setelah Rahmat Arifin, tersangka yang menjadi saksi mahkota dalam sidang RAI, 15 tahun, terdakwa pembunuhan Eno, membuat kesaksian yang mengejutkan. Arifin mengatakan RAI tidak terlibat dalam kasus itu, tapi justru Dimas yang memiliki tompel di wajah lah yang terlibat.

Dimas merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Ibunya bernama Wiwik dan ayahnya Karyanto. Sejak 21 tahun lalu, keluarga ini tinggal di mes karyawan tempat Karyanto bekerja sebagai sopir. Mes itu berada di Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Dimas, yang hanya mengenyam pendidikan sampai kelas II SMA, sudah satu tahun bekerja menjadi kenek angkutan di pergudangan yang berjarak 1 kilometer dari tempat tinggal mereka. Kepada Tempo, Dimas membantah tuduhan Arifin. Ia menyangkal mengenal tiga tersangka RAI, Rahmat Arifin, Imam Harpriadi, serta korban bernama Eno.

JONIANSYAH HARDJONO


Berita terkait

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

54 menit lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

11 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

12 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

16 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

17 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

21 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya