Pilkada DKI, Beda Sjafrie dan Yusril Soal Dukungan Parpol

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 14 Juni 2016 14:26 WIB

Yulian Paonangan atau Ongen bersama kuasa hukumnya, Yusril Ihza Mahendra menunggu sidang kasus dugaan pornografi di media sosial, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 3 Mei 2016. Tempo/Rezki

TEMPO.CO, Jakarta - Partai politik kini tengah mencari figur yang akan dicalonkan dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Dua tokoh yang santer bakal digadang-gadang oleh partai adalah Sjafrie Sjamsoeddin dan Yusril Ihza Mahendra. Sjafrie dikabarkan bakal diusung Partai Gerindra, sedangkan Yusril masih ikut seleksi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Demokrat.

Namun keduanya punya tanggapan yang berbeda saat dimintai konfirmasi soal pilkada DKI 2017.

Sjafrie mengatakan ia memilih mengambil sikap pasif lantaran bukan subyek dalam proses pencalonan. Sikap ini berbeda dengan pengacara Yusril, yang mengambil sikap aktif meraih dukungan partai.

"Proses politik sedang berjalan, saya ini bukan subyeknya. Saya ini kan tidak punya status di parpol. Status saya sebagai warga negara biasa," kata Sjafrie setelah menghadiri acara buka puasa bersama eks Kabinet Indonesia Bersatu di Cikeas, Senin malam, 14 Juni 2016.

Sjafrie mengatakan dia hanya mengikuti secara pasif proses yang dilakukan partai politik yang berminat mengusungnya menjadi calon gubernur. Apalagi saat ini ia lebih banyak menghabiskan waktu di Jerman untuk menyelesaikan tugas pendidikan yang sedang dijalani. "Jadi sekarang saya menunggu proses politik yang berkembang dan mengkristal," tuturnya.

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto disebut-sebut sreg mencalonkan Sjafrie sebagai gubernur. Kedua nama ini memang teman dekat saat berkarier di militer. Saat Prabowo menjabat Panglima Kostrad sekitar 1998, Sjafrie menjabat Panglima Kodam Jaya.

Meski berteman dekat dengan Prabowo, Sjafrie ogah berandai-andai soal dukungan Prabowo bagi dia menjadi calon gubernur. "Saya tidak boleh berandai-andai karena Prabowo bagian dari proses politik itu, saya bukan di situ. Saya ada di obyeknya," ucapnya.

Selain dengan Gerindra, Sjafrie mengaku menjalin komunikasi dengan sejumlah tokoh partai politik lain. Dia mengaku diajak berbincang oleh pimpinan Partai Keadilan Sejahtera, pimpinan Golkar semasa Ketua Umum Aburizal Bakrie, ataupun komunikasi individu yang dilakukan pimpinan-pimpinan partai politik.

Namun dia tidak mau buru-buru gede rasa mengandalkan komunikasi-komunikasi sosial yang telah terjalin. Sebab, pencalonan gubernur di partai politik, kata dia, punya formulasi sendiri. "Jadi saya pikir lebih baik saya sabar dulu, tidak perlu terburu-buru sambil semua pranata politik bisa berlangsung," katanya.

Lain lagi dengan Yusril. Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini berharap besar didukung partai-partai untuk maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Di antara partai yang dianggap berpeluang mendukungnya adalah Golkar dan Partai Demokrat. "Tadi saya sudah bertemu dengan Pak Ical, beliau mengatakan 'Sril, sudah aman itu'," kata Yusril menceritakan pembicaraannya dengan Aburizal Bakrie, yang juga menghadiri acara buka puasa bersama. Yusril pun bertanya balik kepada Aburizal. "Aman gimana, Bang?" kata Yusril. "Tenang aja," kata Yusril menirukan jawaban Aburizal sambil tertawa.

Yusril juga berharap banyak pada dukungan Demokrat. Acara buka puasa menjadi sarana komunikasi antara Yusril dan Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam pertemuan itu, Yusril menyinggung tentang proses penjaringan yang diikutinya sebagai bakal calon Gubernur DKI dari Partai Demokrat. "Pak, saya sudah ikuti semua tahapan yang diminta Partai Demokrat," kata Yusril kepada SBY. Mendengar ucapan Yusril, SBY pun menjawab, "Ya, ya, hasilnya sudah dilaporkan ke saya. Hasilnya bagus," kata SBY, seperti ditirukan Yusril.

Yusril mengatakan proses pencalonan yang dijalani partai politik masih terus berlangsung. Dengan semakin dekatnya proses pemilihan, dia yakin partai politik segera menentukan calon yang akan diusung. Dia pun berharap upaya yang telah dirintis berupa penggalangan dukungan dari partai politik untuk maju sebagai calon gubernur bisa sesuai dengan harapan, khususnya dari Golkar dan Demokrat, serta partai-partai lain. "Karena saya melakukan pembicaraan dengan beliau-beliau itu jauh sebelum bulan puasa," ujarnya.

AMIRULLAH

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya