Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memberikan selamat kepada pejabat yang baru dilantik usai pelantikan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota Jakarta, 8 Januari 2016. Ahok memutasi 1.046 pejabat DKI Jakarta untuk memaksimalkan kinerja. TEMPO/ M Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan mengganti sejumlah pejabat eselon II dan III. "Kami mau ganti yang lebih baik sajalah. Misal, ada yang jawab ngeyelgitu, ganti baru saja," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 17 Juni 2016.
Rencananya, sejumlah pejabat baru itu akan dilantik Jumat siang ini di Balai Kota Jakarta. Salah satu pejabat yang bakal diganti Ahok adalah Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan DKI Jakarta Ii Kurnia. Ahok mengatakan alasan Ii Kurnia diganti adalah karena jaringan Internet Wi-Fi di kantornya selalu bermasalah.
Menurut dia, jaringan 4G lebih kencang daripada Wi-Fi. "Masak, kantor Gubernur Wi-Fi-nya begitu parah. Udah berapa tahun kami teriak-teriak," ujar Ahok.
Pengganti Kadis Kominfo Jakarta, kata dia, tidak perlu yang mengerti teknik. Ahok menilai yang terpenting adalah bisa mengayomi masyarakat.
Selain Kadis Kominfo, Ahok mencopot Kepala Dinas Penataan Kota Iswan Ahmadi. Ratna Dyah Kurniati, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, juga termasuk pejabat kota yang diganti.
Ahok kerap mempermasalahkan soal pengelolaan pemakaman. Belum lama ini, Ahok mengaku menemukan adanya makam fiktif karena lemahnya pengawasan. Dari makam tersebut, ditemukan batu nisan, tapi tidak ada isinya.
Dalam sebuah rapat pemimpin yang diunggah dalam bentuk video, Ahok juga menunjukkan rekaman suara Kepala TPU Petamburan yang melakukan pungutan liar. Ahok terlihat marah karena Ratna menyangkalnya.