TEMPO.CO, Jakarta - Wartawan media online arah.com, yang kemarin dilarang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok datang meliput, hari ini tetap mendatangi Balai Kota DKI Jakarta seperti biasanya untuk bertugas.
Ahok tiba di kantornya pada Jumat siang, 17 Juni 2016, sekitar pukul 10.30 WIB. Sejumlah wartawan sudah bersiap-siap melakukan sesi wawancara di ruang depan Balai Kota, termasuk wartawan arah.com tersebut.
Namun ajudan Ahok yang mengenali wajah wartawan arah.com langsung melarangnya masuk dan mendekat. "Dia (ajudan Ahok) bilang sementara saya jangan masuk dulu karena situasi belum kondusif," kata pria berkacamata yang tak mau identitasnya disebarkan itu.
Baca: Buntut Pengusiran, Wartawan Boikot Buka Puasa dengan Ahok
Saat ditanya mengenai pelarangan tersebut, Ahok mengatakan wartawan arah.com itu boleh saja memasuki Balai Kota. "Boleh saja kalau mau masuk, terserah saja," ujarnya.
Kemudian Ahok menjelaskan bahwa dia dan awak media bertugas untuk mendidik masyarakat dengan memberikan berita yang baik. Dia mengatakan kepada wartawan agar tidak melempar isu-isu yang menurutnya tidak benar. "Kayak pesanan gitu, lho. Anda tanya saja kerjaan-kerjaan begitu banyak," tutur Ahok. "Tujuan kita kan memberikan berita yang baik, kenapa masih mojok-mojok ngadu-ngadu domba gitu?"
Baca pula:
Pendukung Jokowi Berembuk Bahas Ahok, Begini Sikap Mereka
Menjelang Pilkada DKI, Relawan Jokowi 'Lari' dari Ahok
Ahok marah dan melarang wartawan arah.com untuk meliputnya lagi, kemarin. Ihwal kemarahannya bermula ketika ia ditanya mengenai adanya keterkaitan suap reklamasi dengan aliran uang Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi kepada Teman Ahok, melalui Sunny Tanuwidjaja dan Cyrus Network.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menganggap bahwa isu aliran uang Rp 30 miliar merupakan salah satu upaya untuk menyerangnya dan merusak citranya sebagai pejabat bersih. Ia menegaskan dirinya konsisten menyerukan pemberantasan korupsi. "Kamu pernah dengar enggak pejabat sekelas saya ngomong konsisten dari DPRD, bupati, sampai DPR RI, sampai sekarang (jadi gubernur)? Konsisten saya teriakkan itu," ujar Ahok, Kamis kemarin.
Kemudian, wartawan itu melempar pertanyaan. "Berarti tidak ada pejabat yang sehebat Bapak?"
Simak pula:
Buntut Pengusiran, Wartawan Boikot Buka Puasa dengan Ahok
Mapol Gugat Presiden Tunjuk Tito Karnavian Sebagai Kapolri
Diminta Kembalikan Aset Negara, Roy Suryo: Tak Masuk Akal
Cerita Menteri Anies tentang Sekjend ASEAN
Ahok menganggap pertanyaan itu sebagai tuduhan dan mau mengadu domba dirinya. Lantas, Ahok juga menanyakan nama media asal wartawan tersebut. "Anda dari koran apa? Makanya lain kali tidak usah masuk sini (Balai Kota) lagi, tidak jelas kalau gitu."
FRISKI RIANA