Begini Penampakan Rumah yang Digerebek Terkait Vaksin Palsu
Editor
Juli Hantoro
Minggu, 26 Juni 2016 15:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian menggerebek rumah yang diduga sebagai pemilik dari produsen vaksin palsu di kompleks Puri Bintaro Hijau Blok D12 Nomor 4, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Rabu, 22 Juni 2016.
Saat Tempo menyambangi, rumah itu terlihat sepi. Hanya tampak satu unit sepeda motor Kawasaki Ninja 250 warna merah berada di garasi rumah yang bercat merah serta dua sepeda berukuran kecil yang berada di dekat sepeda motor tersebut. Pagar yang membatasi garasi dan jalan lingkungan juga digembok dari luar.
Seorang warga Puri Bintaro Hijau, Yayah, 43 tahun, mengatakan tak tahu-menahu bahwa rumah itu digerebek polisi. "Saya saja baru tahu satu hari setelah penggerebekan dari group WA warga di sini," katanya.
Yayah mengatakan tetangganya itu telah tinggal di sana selama delapan bulan. Ia tak pernah melihat pemilik rumah bersosialisasi dengan tetangga sekitar. "Dia itu ngontrak rumah udah delapan bulan dari November 2015. Orangnya enggak pernah kumpul-kumpul sama warga di sini, enggak pernah sosialisasi. Kalau ketemu juga senyum doang. Kalau tidak salah namanya Pak Agus," ujarnya.
Yayah juga mengatakan dia pernah melihat tetangga depan rumahnya itu sedang memasukkan barang berupa boks cooler ke dalam mobil. Saat melihat, ia tidak merasa curiga dengan aktivitas tersebut.
"Saya tahunya dia jual-beli mobil karena mobilnya gonta-ganti terus. Pernah ada yang datang ke rumahnya untuk melihat-lihat mobil layaknya orang jual mobil. Dia buka kap mobil dan bagasi," tutur Yayah.
Aktivitas sehari-hari suami-istri itu pun, kata Yayah, tidak menentu. Istrinya tidak ke luar rumah kecuali saat bepergian dengan suami dan anaknya. Sang suami terkadang pergi pada pukul 09.00, lalu pulang kembali ke rumah pukul 14.00. Pernah juga seharian dia ada di rumah.
"Istri dan dua anaknya kemarin sore sudah pergi dari rumah sekitar pukul 18.00, sampai saat ini belum muncul juga. Enggak tahu deh pergi ke mana, enggak pamit juga. Soalnya, warga di sini enggak ada yang akrab sama dia," ucapnya.
Yayah menambahkan, ia tidak pernah mendengar aktivitas pembuatan vaksin palsu dari dalam rumah tersebut. Sehari-hari, rumah satu lantai itu hening, tidak terdengar adanya kegiatan produksi.
MUHAMMAD KURNIANTO