Tetangga Tidak Tahu MF Penjual Vaksin Palsu  

Reporter

Senin, 27 Juni 2016 18:24 WIB

Apotek Rakyat Ibnu Sina, di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, yang digunakan tersangka MF memasarkan vaksin palsu, Senin, 27 Juni 2016. (TEMPO/REZKI ALVIONITASARI)

TEMPO.CO, Jakarta - MF, tersangka penjual vaksin palsu adalah pemilik kios obat bernama Apotek Rakyat Ibnu Sina. Apotek ini berada di Pasar Kramat Jati Blok B L01 BKS 050, Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur.

Menurut Asisten Manajer Bagian Usaha Unit Pasar Besar Kramat Jati Rizkan, kios milik MF tutup semenjak pria itu ditangkap pada Selasa, 21 Juni 2016.

MF kini ditahan di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Jakarta Selatan. "Kami sama sekali tidak tahu dia menjual vaksin palsu," kata Riskan di kantornya, Senin, 27 Juni 2016.

Tempo mengunjungi kios milik MF yang pintunya tertutup. Toko-toko di sekitarnya juga menjual obat. Tiga kios yang paling dekat dengan apotek MF sama-sama bernama Apotek Rakyat Ibnu Sina. Namun, salah seorang penjaga kios itu mengatakan apotek mereka tak ada hubungan usaha dengan MF.

Seorang tetangga kios MF, Noer, mengatakan polisi menggerebek apotek milik MF pada Selasa siang, 21 Juni 2016. Saat itu Noer menjaga toko obatnya, Apotik Rakyat Cahaya. "Polisi datang mondar-mandir, langsung tangkap dia," kata Noer.

Menurut Noer, polisi juga memeriksa gudang obat MF yang berada di dalam pasar. Noer mengatakan barang-barang vaksin palsu itu disita polisi dari gudang MF. Tersangka MF, kata Noer, dibawa dengan mobil polisi.

Noer mengaku tahu bahwa tetangga kiosnya itu berjualan vaksin. Namun ia tak pernah memperhatikan kalau vaksin itu barang palsu. Noer menjelaskan bahwa barang dagangannya berbeda dengan barang yang dijajakan MF.

Noer menjual obat-obatan yang biasa ada di pasaran, seperti obat batuk, pilek, madu, hingga minyak kayu putih. Ia melayani eceran dan grosir bagi pedagang toko obat lainnya.

Sedangkan MF, kata Noer, menjual barang-barang poli. "Barang-barang dan obat yang ada di klinik, bidan, dan puskesmas," kata perempuan 50 tahun ini.

Ia mengatakan langganan MF juga adalah klinik dan bidan. Namun mereka tak membeli langsung di Apotek Rakyat Ibnu Sina. "Dia (MF) yang keliling, dia yang datang (ke pembeli)," ucap Noer. Ia menjelaskan, MF membuka apotek karena untuk menjual obat-obatan itu harus ada apotek. "(Kalau tidak) berarti dia tidak punya nama."

Menurut Noer, ia jarang melihat MF di kiosnya. "Kadang tidak buka, kadang saudaranya yang jaga. Hari Minggu libur," tuturnya. Noer yang lebih dulu membuka toko di Pasar Kramat Jati, sejak 1997, tidak pernah curiga dengan MF.

"Biasa aja, tidak curiga. Kayak pedagang umumnya," kata Noer. Semenjak penggerebekan Selasa lalu, dia mengatakan suasana di sekitar kiosnya mencekam. "Wartawan jadi ramai, polisi juga," ujarnya.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

TPS Pemungutan Suara Ulang di Jakarta Timur Bertambah 100 Persen

21 April 2019

TPS Pemungutan Suara Ulang di Jakarta Timur Bertambah 100 Persen

Menurut Tami, masih ada potensi jumlah TPS di Jakarta Timur.yang melaksanakan pemungutan suara ulang bertambah lagi.

Baca Selengkapnya

Pohon Tumbang di Klender Menimpa Mobil Pickup, Seorang Pria Tewas

2 April 2019

Pohon Tumbang di Klender Menimpa Mobil Pickup, Seorang Pria Tewas

Hujan deras dan angin kencang melanda Jakara Timur, Selasa, membuat pohon tumbang menimpa mobil bak berplat B 9370 TAG di Jalan Dermaga Raya, Klender.

Baca Selengkapnya

Velodrome Rawamangun Siap Digunakan untuk Asian Games 2018

30 Juli 2018

Velodrome Rawamangun Siap Digunakan untuk Asian Games 2018

Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, sudah siap dipakai untuk pertandingan balap sepeda Asian Games 2018.

Baca Selengkapnya

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

30 Januari 2018

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

Pemain film Zaskia Adya Mecca mengaku anak ketiganya juga menjadi korban vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Kasus TBC Marak, Wali Kota Jakarta Timur Sebut Dua Hal Ini

29 Januari 2018

Kasus TBC Marak, Wali Kota Jakarta Timur Sebut Dua Hal Ini

Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardhana angkat bicara soal tingginya kasus tuberculosis, atau lebih dikenal dengan TB atau TBC di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

12 Desember 2017

Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

Desember 2016 hingga November 2017, BPOM menemukan 39 obat tradisional dengan bahan kimia obat. Versi BPOM, 28 dari 39 produk tidak memiliki izin edar

Baca Selengkapnya

Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

16 November 2017

Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

Pengadilan juga merampas harta senilai Rp 1,2 miliar milik kedua produsen vaksin palsu, berupa rumah, tanah, dan kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya

Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

25 Oktober 2017

Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

Jaksa meyakini aset tanah dan bangunan milik kedua terdakwa dihasilkan dari bisnis vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

18 Oktober 2017

Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

Suami-istri produsen vaksin palsu, Hidayat dan Rita, dituntut penjara enam tahun dan diminta mengembalikan aset bernilai miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya

Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

18 Oktober 2017

Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

Penggugat kecewa sidang perdana kasus vaksin palsu ditunda tiga pekan lamanya.

Baca Selengkapnya