TEMPO.CO, Jakarta - Teka-teki jenazah yang ditemukan di dekat wastafel kamar mandi unit LV 6 lantai 23A Apartemen Bellezza terungkap sudah.
Kepolisian RI menyatakan jenazah itu pembantu rumah tangga bernama Jeni Nurjanah, 24 tahun. Jeni, sebelumnya dinyatakan hilang oleh majikannya, pemilik unit apartemen di lantai 30, pada 5 Juni 2016.
"Kami dapat info bahwa 5 Juni, ada salah satu penghuni sekeluarga di lantai 30 lapor ke manajemen apartemen, bahwa pembantu mereka dua hari tidak pulang," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Eko Hadi Santoso di kantornya pada hari ini, 1 Juli 2016.
Jenazah Jeni ditemukan sudah dalam kondisi membusuk dan lehernya nyaris terputus saat ditemukan tergeletak di dekat wastafel kamar mandi. Saat identitas dicocokkan diketahui keduanya adalah sosok yang sama. Selain kartu identitas yang melekat pada korban, di jari manis sebelah kiri ditemukan cincin perak yang biasa dipakai korban. Dengan adanya laporan kehilangan tersebut, polisi menduga korban dibunuh sejak tiga pekan lalu.
Eko mengatakan masih kesulitan meminta keterangan dari majikan Jeni. Pasalnya, mereka sedang bepergian ke Eropa dan tak diketahui kapan kembali ke Indonesia. "Kami mendapat info korban hilang itu dari surat kehilangan yang ditujukan ke pengelola apartemen," kata Eko.
Selain berencana meminta keterangan dari mereka, polisi telah memeriksa keterangan pemilik unit apartemen nomor LV6 lantai 23A, yakni Yulius Syukur. Pemilik mengaku sudah tak menempati apartemen tersebut sejak setahun yang lalu.
Hari ini, Eko mengaku telah mengantongi satu nama pelaku pembunuhan Jeni. Ia tak menutup kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam pembunuhan ini. Pasalnya, pelaku dianggap sebagai orang yang mengetahui seluk-beluk apartemen dan memiliki akses masuk.
Jenazah Jeni ditemukan pembantu Yulius pada Rabu kemarin, saat akan membersihkan kamar. Jenazahnya ditemukan dalam kondisi leher robek sepanjang sebelas sentimeter dengan lebar tiga sentimeter. Pada awalnya, muncul dugaan korban tewas dimutilasi, tapi polisi menyanggah hal ini, dan mengatakan robekan disebabkan kondisi jenazah yang sudah mulai membusuk.