Ahok: NJOP Pulau Reklamasi Ada Perhitungannya

Reporter

Kamis, 21 Juli 2016 14:52 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja purnama saat diwawancarai wartawan di balaikota DKI Jakarta

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, nilai jual obyek pajak atau NJOP memiliki rumus berdasarkan luas zonasi serta hitungan lainnya. Besarannya tidak bisa ditentukan oleh gubernur atau dewan.

Gubernur yang biasa disapa Ahok itu menuturkan penentuannya tidak berbeda dengan besaran NJOP terhadap proyek reklamasi sebelumnya, yaitu di Pantai Indah Kapuk, Ancol, dan Pantai Mutiara. "Itu semua hasil apa? Reklamasi. Berarti kan sama, kira-kira nilainya gitu. Jadi pasti tim ahli yang akan menghitung seperti itu," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 21 Juli 2016.

Komentar Ahok ihwal NJOP ini menanggapi persidangan perkara suap reklamasi atas terdakwa Ariesman Widjaja di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Ariesman merupakan mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land.

Baca: Reklamasi Jakarta, Begini Adu Sindir Ahok-Rizal Ramli

Dalam persidangan, jaksa penuntut umum dari KPK memutar rekaman percakapan antara Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik, yang membahas besaran NJOP untuk pulau reklamasi di pantai utara Jakarta. "Aku enggak ngerti pikiran mereka, ya. NJOP kan enggak bisa ditentuin oleh DPRD," kata Ahok.

Dalam rekaman sadapan itu, ada percakapan antara Taufik dan chairman PT Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma, alias Aguan. Mulanya, Prasetio menghubungi Taufik. "Yang masalah, NJOP udah beres, kan, yang Rp 2-3 juta atau berapa itu?" katanya kepada Taufik. "Ya, si tauke maunya Rp 3 juta saja, tuh."

Taufik lantas memastikan pertanyaan Prasetyo, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut. "NJOP? Bener nih mau Rp 3 juta? Gue Rp 3 jutaan, semua Rp 3 juta juga," ucap Taufik kepada Prasetio.

Saat itu, Aguan sedang bersama Prasetio kala percakapan lewat telepon berlangsung. Kemudian, Prasetio memberikan teleponnya kepada Aguan. Taipan properti itu menjelaskan kepada Taufik, jika NJOP Rp 3 juta, pendapatan bersihnya mencapai Rp 10 juta. "Kalau Rp 3 juta, (pendapatan) bersihnya itu udah Rp 10 juta ke atas karena Rp 3 juta kan kotor, itu gross," ucapnya.

Mendengar permintaan Aguan, Taufik hanya mengiyakan. "Iya, iya," ujarnya. Aguan kembali melanjutkan perkataannya, Rp 3 juta adalah nilai yang pas. Sebab, masih banyak bangunan yang belum dihitung. "Betul, enggak? Rp 3 juta itu udah Rp 10 juta, belum jalan, belum apa-apa secara umum," tuturnya.

Taufik kembali mengiyakan. "Siap, siap," katanya. Aguan mengakhiri pembicaraan dengan mengatakan, "Ya, titip baek. Iya, makasih."

FRISKI RIANA

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

4 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

6 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

36 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

36 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

50 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

53 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

54 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

55 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya