Pilih Jalur Partai, Habiburokhman Klaim Menang Lawan Ahok  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Kamis, 28 Juli 2016 07:37 WIB

Tweet dalam akun Twitter resmi milik politisi Partai Gerndra, Habiburokhman. Twitter.com/habiburokhman

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya, Habiburokhman, mengomentari majunya Basuki Tjahaja Purnama dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 melalui jalur partai politik. Dia merasa memenangi perseteruan dengan Ahok dan terkait dengan pengumpulan satu juta KTP.

"Akhirnya, saya yang menang dalam mind game soal KTP itu. Sejak awal, saya memang yakin KTP tersebut hanya isapan jempol dan sepertinya Ahok pun berhasil saya yakinkan lewat rangkaian tweet tersebut dengan memilih jalur parpol," ujar Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 28 Juli 2016.

Pada Maret lalu, Ahok menyatakan maju dalam pilkada DKI 2017 melalui jalur independen bersama Teman Ahok dengan mengumpulkan sejuta KTP. Ahok pun memilih Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono sebagai pasangannya. Belakangan, Ahok meralat keputusannya itu. Tadi malam, Ahok memutuskan maju lewat partai politik.

Menurut Habiburokhman, inkonsistensi Ahok tersebut dapat memperburuk citra politikus. Seharusnya, tutur dia, politikus tidak mencla-mencle. "Maret putuskan independen dengan Heru, Juni umumkan sudah terkumpul 1 juta KTP, Juli malah umumkan maju lewat jalur parpol," tuturnya.

Habiburokhman menilai Teman Ahok juga tidak konsisten. Dia menyinggung istilah yang dilontarkan Teman Ahok soal pencalonan lewat independen yang kelompok relawan Ahok itu ibaratkan naik bus dan pencalonan lewat parpol seperti naik mobil mewah.

Saat itu, menurut Habiburokhman, Teman Ahok dengan bangga menyatakan lebih baik naik bus karena, jika Ahok naik mobil mewah, mereka tidak bisa ikut. "Sekarang, setelah Ahok tinggalkan jalur independen, mereka berlagak lupa dengan pernyataan mereka sendiri," katanya.

Dengan sikap Ahok tersebut, Habiburokhman menganggap Ahok hanya mementingkan kekuasaan. "Tidak peduli lewat jalan apa," ucapnya. Habiburokhman pun menambahkan, pilihan jalur pencalonan seharusnya merupakan pilihan yang ideologis.

Sebelumnya, Habiburokhman ogah mempercayai capaian Teman Ahok yang telah mengumpulkan sejuta KTP dukungan untuk Ahok. Habiburokhman pun mempertanyakan verifikasi KTP yang telah dikumpulkan tersebut. Ia menilai Teman Ahok sangat ketakutan ketika dalam Undang-Undang Pilkada yang baru metode verifikasi dilakukan dengan sensus atau pengecekan satu per satu.

Menurut Habiburokhman, indikasi paling jelas soal ketidakbenaran sejuta KTP untuk Ahok adalah ketidakberanian Teman Ahok mendeklarasikan pencalonan Ahok lewat jalur independen. Ia pun menyarankan Ahok tidak menghabiskan energi soal KTP tersebut.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

48 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

52 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

52 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

57 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya