Resmikan Taman Pandang Istana, Ahok: Puas Teriak Saat Demo
Editor
Budi Riza
Sabtu, 30 Juli 2016 18:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan Taman Pandang Istana, yang terletak di halaman Plaza Monumen Nasional, tepat berhadapan dengan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 30 Juli 2016.
Ahok mengatakan ide pembuatan taman tersebut bermula dari aktivitas para demonstran yang cukup ramai saat menyampaikan aspirasinya ke Istana. Tadinya ia berpikir untuk menggunakan nama Taman Aspirasi. "Tapi kayaknya biasa-biasa saja. Kesannya di sini buat demo, padahal bukan, ini untuk mendekatkan seni ke publik," kata dia.
Ahok menjelaskan, pembangunan Taman Pandang Istana mulai memperkenalkan teknologi thrucrete, yaitu semen yang bisa menyerap air dan tidak lagi menggunakan conblock sebagai alasnya. Ahok mengaku khawatir para demonstran bisa mencopot conblock bila terjadi keributan. "Jadi, taman ini kami buat dia puas kalau mau teriak-teriak menghadap istana. Kalau enggak ke sini, enggak puas," kata dia.
Pembangunan taman itu, ujar Ahok, merupakan hasil kolaborasi bersama perusahaan semen Holcim Indonesia, CARAS, dan Yasser Rizky sebagai seniman perancang konsep taman tersebut. Holcim membangun taman tersebut sebagai bentuk CSR atau corporate social responsibility.
Ahok berharap Holcim mau menyumbang lagi. Sebab, Ahok merasa pembangunan fasilitas publik lebih baik menggunakan dana pengembang ketimbang anggaran daerah. "Mending uang warga Jakarta untuk subsidi pendidikan, transportasi, dan bahan kebutuhan pokok. Anggaran kami banyak, tapi bukan untuk diserap buat gini-ginian. Ini diserap pakai CSR, kontribusi," tutur Ahok.
Dalam peresmiannya, Ahok berkeliling memperhatikan berbagai karya seni yang terpajang, di antaranya tembok mural dan pameran lukisan dengan medium kap lampu atau lampion. Dia juga menuliskan sebuah catatan di atas balok kayu dan menggantungnya di sebuah tiang aspirasi.
FRISKI RIANA