DKI Simpan Rp 13,9 Triliun di Bank, Ini Penjelasan BPKAD

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 4 Agustus 2016 20:31 WIB

Kepala BPKAD DKI Jakarta Heru Budi Hartono di ruang kerjanya, 8 Maret 2016. TEMPO/Larissa Huda

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono meluruskan paparan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo soal anggaran DKI yang disimpan di bank umum sebesar Rp 13,9 triliun. Menurut Heru, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang punya anggaran sejumlah itu. Namun, ia berujar, uang tersebut bukan anggaran yang tidak terpakai.

"DKI memang punya anggaran Rp 13,9 triliun, tapi bukan uang tersimpan lho. Itu anggaran yang memang disimpan di Bank, bukan tersimpan Rp 13,9 triliun tapi tidak dipakai," kata Heru saat dijumpai di ruang kerjanya, Balai Kota DKI, Kamis, 4 Agustus 2016.

Menurut Heru, dana tersimpan yang disebutkan Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional VII Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) merupakan saldo kas anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pemprov DKI Jakarta, Juni lalu. Angka tersebut dinilai wajar. Sebab, sudah sesuai dengan kebutuhan modal dan belanja pegawai tiap bulannya.

Heru mengestimasikan kebutuhan belanja modal dan pegawai per bulan Rp 5-5,5 triliun. Anggaran tersebut belum termasuk biaya telepon, air, listrik, dan Internet Pemprov DKI Jakarta yang jumlahnya Rp 2,7 triliun tiap bulan. Kalau diestimasi, jika dihitung dari belanja modal Rp 5 triliun yang disiapkan untuk 3 bulan ke depan, jumlah tersebut dinilai wajar.

"Berarti,kami prediksi, ke depan harus ada uang untuk membiayai 2 bulan ke depan, dong. Ya, kan wajar lima dikali tiga sama dengan 15," kata Heru.

Dalam saldo anggaran, kata Heru, sebetulnya ada tiga grafik, yakni grafik maksimal, aman (safety), dan minimum. Jika saldo APBD berada pada grafik minimum, stabilitas keuangan Pemprov DKI Jakarta terancam berada di kondisi yang berbahaya. Jumlah saldo tersebut, menurut Heru, sudah berada dalam grafik aman atau safety. "Kalau sampai ada di garis minimum, justru itu bahaya. (Kita) Enggak punya duit," ucap Heru.

Sampai hari ini, Heru menyebut, saldo APBD DKI Jakarta sudah berkurang jadi Rp 11,1 triliun. Angka tersebut masih terus berkurang karena realisasi belanja daerah hingga beberapa bulan ke depan. Dengan begitu, Pemprov DKI Jakarta seharusnya menyimpan uang aman, setidaknya Rp 10 triliun.

"Kalau safety saldo hanya Rp 2 triliun, apa besok enggak dimaki-maki sama 72 ribu karyawan karena enggak bisa ngegaji? Iya dong, kan harus safety," ucap Heru.

Jokowi sempat menyindir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama karena DKI Jakarta menempati urutan teratas sebagai sepuluh provinsi yang menyimpan dana di bank umum. Jokowi menyebut DKI Jakarta memiliki simpanan terbesar, yakni Rp 13,9 triliun. Namun Heru mengklarifikasi tudingan itu. "Kalau DKI hari ini cuma punya saldo Rp 5 triliun, saya enggak bisa tidur," kata Heru.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Bicara Pentingnya Sosialisasi UU DKJ

3 hari lalu

Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Bicara Pentingnya Sosialisasi UU DKJ

Heru Budi menegaskan bahwa perpindahan ibu kota ke Kalimantan Timur harus diterima dengan baik.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

10 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

12 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Pastikan Pelayanan Publik Optimal di Hari Pertama Bekerja Usai Libur Lebaran

18 hari lalu

Pemprov DKI Pastikan Pelayanan Publik Optimal di Hari Pertama Bekerja Usai Libur Lebaran

Pemprov DKI Jakarta memastikan pelayanan publik optimal setelah libur lebaran, pegawai sudah masuk seperti biasa.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

28 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

40 hari lalu

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta

Baca Selengkapnya

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

40 hari lalu

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

Heru Budi menyebut Kepulauan Seribu cocok jadi food estate alias lumbung pangan di DKI Jakarta. Berikut hal yang bakal dilakukan Pj Gubernur DKI itu.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Hartono Raih Penghargaan Sebagai Top Pembina BUMD 2024

42 hari lalu

Heru Budi Hartono Raih Penghargaan Sebagai Top Pembina BUMD 2024

Pada acara Top BUMD Awards 2024 pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mampu meraih sejumlah penghargaan untuk lima BUMD

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

54 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

Udara Jakarta memburuk menjelang libur panjang akhir pekan. Merujuk data IQAir, kualitas udara Jakarta terburuk ke-10 dari kota besar di dunia.

Baca Selengkapnya