Persaingan Ahok dan Saefullah Memanas, Ini Penyebabnya  

Reporter

Jumat, 19 Agustus 2016 06:35 WIB

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (kanan), memberikan ucapan selamat kepada Sekretaris Darah (Sekda) DKI Jakarta yang baru dilantik, Saefullah, di gedung Balai Kota DKI Jakarta, 11 Juli 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah digadang-gadang mendampingi Sandiaga Uno maju dalam pilkada DKI 2017. Ketua Partai Gerindra Jakarta M. Taufik sudah menyebut pasangan tersebut.

Mengetahui hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok langsung menyerang Saefullah. "Bila Saefullah jadi maju pilkada, keborokannya turut dibongkar," kata Ahok di Balai Kota DKI, Kamis, 18 Agustus 2016.

Menurut Ahok, selama ini Saefullah melakukan berbagai hal untuk menentangnya. Misalnya saat melantik pejabat setingkat lurah dan camat pada November 2015. Ahok terkejut melihat jumlah calon lurah dan camat yang dilantik tidak sesuai dengan daftar nama yang dipegang.

"Kamu kira Sekda enggak pasang orangnya? Lurah, camat, yang sempat saya cut, ingat enggak? Yang tiba-tiba baju putih semua dilantik itu, loh. Saya langsung potong, kan. Kamu kira (Saefullah) enggak pasang-pasang orang untuk kampanye?" tutur Ahok.

Langkah mbalelo Saefullah lainnya ialah ketika Ahok mengotot menerapkan transaksi non-tunai untuk menghindari transaksi keuangan menjadi lebih jelas dan bisa ditelusuri. Saefullah, kata dia, malah pernah tawar-menawar soal kebijakan itu.

Berikutnya, Ahok mengaitkan Saefullah dengan kasus tender alat uninterruptible power supply (UPS) yang berujung pada pencopotan Lasro Marbun dari Kepala Inspektorat DKI. Menurut dia, Saefullah tahu persis kasus tersebut. "Sekda tahu semua loh kalau tandatangan," ucapnya.

Ahok juga menuding Saefullah memiliki kedekatan khusus dengan Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik terkait dengan pembahasan rancangan peraturan daerah reklamasi Teluk Jakarta. "Sekarang kita bisa baca juga kan Sekda sama Taufik dekat?" tuturnya.

Meski begitu, Ahok mengaku sengaja membiarkan Saefullah dan tidak akan mengusulkan pencopotannya sebagai sekretaris daerah. Hal itu dilakukan supaya boroknya terbongkar. "K urang fair apa lagi? Nah, kenapa saya santai? Dia (Saefullah) mau buka borok apa, apa yang mau dibuka, semua rapat rapim terbuka," ujarnya.

Ahok menduga, Saefullah berpeluang menggerakkan jajaran di bawahnya agar menang pilkada.
Sebab, Saefullah memiliki wewenang untuk menentukan pejabat eselon III dan IV. Bahkan dia menyebut Saefullah pernah melantik para pejabat itu tanpa sepengetahuannya.

"Justru lebih bahaya Sekda," katanya. Meski begitu, Ahok memilih membiarkan tindakan Saefullah. Bukan masalah jika Saefullah membenci Ahok, berkampanye menentang dia, atau menggalang massa.

"Jangan ketahuan saja. Karena sebagai PNS ada sumpah, ada aturan bisa dipecat. Kalau cuma diam-diam galang massa, mau habisin saya, macam-macam, silakan saja," tutur Ahok yang bakal maju lagi dalam pilkada DKI lewat jalur partai politik.

Saefullah membantah tudingan Ahok itu terkait dengan pelantikan lurah dan camat yang dianggap mengandung unsur kampanye. "Coba saja cek lurah dan camat, ada enggak yang saya minta, yang saya gerakkan pilih-pilih saya?" katanya saat ditemui di kantor Pemerintah DKI, Kamis, 18 Agustus 2016.

Saefullah menjelaskan, mutasi pejabat selalu dibahas oleh Badan Pertimbangan Jabatan. Sifatnya pun terbuka. Pelantikan, kata Saefullah, semua dilakukan atas izin Ahok.

Selain itu, dia selalu melapor kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Agus Suradika ihwal nama-nama yang diusulkan untuk dilantik. "Cek saja sama Pak Agus Suradika. Saya tidak pernah pasang orang," ujarnya.

Pekan lalu, Badan Musyawarah (Bamus) Betawi mendukung Saefullah menjadi bakal calon gubernur atau wakil gubernur. Ketua Bamus Betawi Zainuddin mengatakan Saefullah cocok mewakili etnis Betawi sebagai putra daerah.

Menurut Zaenudin, wajar kalau putra Betawi minta diperhatikan. Sebab, selain karena penduduk asli, populasi suku Betawi saat ini mencapai 27,6 persen atau sekitar 3 juta jiwa. Bamus Betawi berencana mengadakan pertemuan dengan pengurus partai politik dalam waktu dekat.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

57 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya