Elektabilitas Ahok Turun, Siti Zuhro Kritik Metode Survei  

Reporter

Editor

Sugiharto

Minggu, 21 Agustus 2016 15:06 WIB

Pengamat Politik LIPI, Siti Zuhro. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Lembaga Penelitian dan Konsultan Manilka tentang popularitas dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menuai kritik dari peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro.

Akademikus yang dikenal kritis terhadap kinerja Ahok ini menilai dari sisi metodologi. Menurut Siti, tingkat margin error 4,7 persen sangat berisiko. Siti menilai paling tidak hasil survei bisa dipercaya dengan margin error di bawah 3 persen.

Menurut Siti, apabila survei tersebut dari tim sukses salah satu kelompok, jangan diumumkan ke publik. Sebab, survei bisa menggiring opini publik. Namun Siti tak menjelaskan tim sukses siapa yang dia maksud.

Ia mengimbau agar survei yang dihasilkan digunakan secara akademis dan dapat dipertanggungjawabkan. “Harus mencerahkan masyarakat,” kata Siti hari ini, Ahad, 21 Agustus 2016.

Baca: Ahok Klaim Didukung Mega, Analis: Sepihak dan Cuma Siasat

Direktur Lembaga Penelitian dan Konsultan Manilka Herzaky Mahendra Putra menjelaskan, survei pada 6-11 Agustus 2016 tersebut dilakukan terhadap 440 responden yang dipilih secara acak di enam wilayah, yaitu Jakarta Utara, Selatan, Barat, Timur, Pusat, dan Kepulauan Seribu. Survei ini memiliki margin error 4,7 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasil survei terbaru Manilka menunjukkan gejala menarik soal pandangan publik terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Survei menghasilkan temuan tingkat elektabilitas Ahok menurun menjadi 43,6 persen, padahal pada survei Juni lalu 49,3 persen. Tingkat kesukaan masyarakat kepada Ahok pun berkurang, dari semula 62,5 persen menjadi 56,1 persen.

Di sisi lain, popularitas Ahok masih berada di puncak dibandingkan tokoh-tokoh lain, yakni 98,9 persen. “Mayoritas responden mengaku kenal dengan Ahok,” ucap Herzaky, Ahad, 21 Agustus.

Elektabilitas yang menurun, menurut hasil survei Manilka, karena sebagian masyarakat menilai Ahok tidak konsisten. “Sebab, Ahok memutuskan memilih jalur partai politik dibanding perseorangan untuk maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017,” kata Herzaky.

Menurut dia, sebanyak 47,7 persen responden menilai Ahok tidak konsisten. Bukan cuma itu. Kekecewaan responden terhadap keputusan Ahok maju dalam pilkada lewat jalur partai politik semakin diperkuat dari hasil simulasi pemilihan paket kandidat.

Survei Manilka mensimulasikan pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat melawan Sandiaga Uno-Tri Rismaharini seimbang dengan persentase 20,9. Sedangkan responden yang menyatakan masih ragu sebesar 45,2 persen, sementara 13 persen memilih tidak menjawab.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

36 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

36 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

54 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

55 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

55 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya